Tanggal 16 Agustus 2016, Menteri Pertanian Republik Indonesia memberikan penghargaan tingkat nasional kepada insan di bidang Pertanian yang telah berdedikasi dan menunjukan kinerja yang baik dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan nasional serta terus mengembangkan usaha agribisnis yang berdaya saing. Acara ini diselenggarakan di Aula Gedung F Kementerian Pertanian. acara pemberian penghargaan diawali dengan laporan oleh Kepala BPPSDMP Bapak Ir. Pending Dadih Permana, MEc, Dev. Dalam laporannya, Kepala BPPSDMP mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama 4 (emp...
Sudah jelas bahwa kakao salah satu komoditas perkebunan strategis di Negara kita. Kementerian Pertanian fokus pada peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah dari kakao selain kelapa sawit, karet dan kopi. Karena nilai ekonomi dari empat komoditas tersebut yang tidak bisa dianggap sebelah mata yaitu, kelapa sawit Rp 31 triliun, karet Rp 25,9 triliun, kopi Rp 23 triliun dan kakao Rp 21 triliun.
Menurut data, pada tahun 2014 area perkebunan kakao nasional kita seluas 1.719.087 hektar (ha), dengan total produksi 709.331 ton. Dari luas luas lahan kakao tersebut, 87,4% dikelola oleh raky...
Peran penyuluh dalam pembangunan pertanian tak perlu diragukan lagi. Sayangnya, untuk bahan penyuluhan kerap garda terdepan tersebut terkendala materi terbaru, khususnya dalam inovasi dan teknologi pertanian.
Untuk menjembatani hal tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian (BPPSDMP) bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk meningkatkan kualitas penyuluh pertanian. Gandeng tangan tersebut diwujudkan dalam Diklat Penyuluh Pertanian Ahli Angkatan I dan II Lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di BBPP Ketindaan, Malang...
Jakarta -Masyarakat tidak perlu khawatir dengan rencana pemerintah mengimpor daging jeroan. Kementerian Pertanian menjamin seluruh jeroan yang masuk ke Indonesia aman dan halal, karena impor hanya berasal dari negara dan RPH (Rumah Potong Hewan) yang telah disetujui pemerintah.
"Kita mengimpor jeroan harus aman, sehat, utuh dan halal. Kita juga dalam pengawasan selain institusi, ada karantina yang mengawasi. Artinya, masyarakat kita jaga memakan makanan yang tidak memenuhi kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) itu. Jadi tidak ada yang salah di sini," kata Direktur Kesehatan Hewan Kement...