Lampung Timur : Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) seKabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung siap melaporkan data pada Aplikasi Laporan Program Utama Kementerian Pertanian (Kementan).
Komitmen itu diungkapkan koordinator penyuluh dan admin BPP se Lampung Timur usai mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Aplikasi Laporan Program Utama Kementan Bagi BPP Kostratani yang dilaksanakan Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor di GLD Mulyojati Kota Metro, Rabu (16 /9).
Bimtek bertujuan membuka koneksi BPP ke AWR, sehingga siap bertransformasi menjadi Kostratani. Kegiatan dibuka Kepala PPMKP Yusral Tahir dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Timur Arsandi, 48 orang penyuluh dan admin dari 24 BPP di Kabupaten Lampung Timur.
Yusral Tahir mengungkapkan focus pembangunan pertanian prakarsa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), menunjuk penyuluh sebagai pasukan inti dan BPP adalah markasnya.
“ Penyuluh sekarang ini diposisikan sebagai kunci pembangunan pertanian. Karena sangat diketahui penyuluhlah yang lanngsung berhubungan dengan para petani dimana disitulah potensi – potensi pertanian kita, bisa kita dapati,” ujarnya.
Kata Yusral Agriculture War Room (AWR) adalah forum yang dibentuk oleh Mentan berkantor pusat di Kementan Jakarta. Dari forum ini apa yang terjadi di lapangan dapat dimonitor langsung.
“ Apa yang terjadi dilapangan seperti terjadi puso, serangan hama itu nanti kalau sudah terkoneksi ke AWR akan diketahui secara langsung oleh Pak Mentan, “ ungkap Yusral.
Tidak hanya itu, peran BPP sebagai pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, pusat pengembangan jejaring kemitraan dituntut untuk berperan meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi petani.
“ Bagaimana penyuluh berperan contohnya untuk menjaga harga panen petani. Dengan cara melihat potensi local yang ada sehingga ketika petani bertanam mereka sudah tahu pasarnya kemana. Disinilah BPP menjadi tempat petani untuk berdiskusi , sehingga terhindar dari kerugian akibat harga jatuh saat panen, akibat bertanam ikut – ikutan, “ ucap Yusral.
Hal tersebut sejalan dengan yang diharapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. BPP harus menjadi center of Excellence.
Yusral menambahkan, dalam Kostratani, meminjam istilah TNI , ada garis komando disitu. Jika diibaratkan penyuluh komandan regu, maka petani adalah prajurit.
Dalam acara yang sama Kepala Dinas TPH David Ariswandy mengharapkan setelah bimtek ini tidak ada lagi BPP yang terlambat dalam mengirimkan data. Ia berpesan agar Bimtek ini menjadi motivasi bagi penyuluh untuk mengupdate kemampuan untuk kemajuan pembangunan pertanian di khususnya di Lamtim.
“ Setelah bimtek ini, tidak ada lagi yang terlambat menginput data. Keterlambatan laporan menjadi wajah Dinas , “ ungkapnya.(Regi/PPMKP)Terkoneksi ke Agriculture War Room (AWR), BPP Kabupaten Lampung Timur Siap Sampaikan Laporan Lampung Timur : Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) seKabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung siap melaporkan data pada Aplikasi Laporan Program Utama Kementerian Pertanian (Kementan). Komitmen itu diungkapkan koordinator penyuluh dan admin BPP se Lampung Timur usai mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Aplikasi Laporan Program Utama Kementan Bagi BPP Kostratani yang dilaksanakan Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor di GLD Mulyojati Kota Metro, Rabu (16 /9). Bimtek bertujuan membuka koneksi BPP ke AWR, sehingga siap bertransformasi menjadi Kostratani. Kegiatan dibuka Kepala PPMKP Yusral Tahir dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Timur David Ariswandy, 48 orang penyuluh dan admin dari 24 BPP di Kabupaten Lampung Timur. Yusral Tahir mengungkapkan focus pembangunan pertanian prakarsa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), menunjuk penyuluh sebagai pasukan inti dan BPP adalah markasnya. “ Penyuluh sekarang ini diposisikan sebagai kunci pembangunan pertanian. Karena sangat diketahui penyuluhlah yang lanngsung berhubungan dengan para petani dimana disitulah potensi – potensi pertanian kita, bisa kita dapati,” ujarnya. Kata Yusral Agriculture War Room (AWR) adalah forum yang dibentuk oleh Mentan berkantor pusat di Kementan Jakarta. Dari forum ini apa yang terjadi di lapangan dapat dimonitor langsung. “ Apa yang terjadi dilapangan seperti terjadi puso, serangan hama itu nanti kalau sudah terkoneksi ke AWR akan diketahui secara langsung oleh Pak Mentan, “ ungkap Yusral. Tidak hanya itu, peran BPP sebagai pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, pusat pengembangan jejaring kemitraan dituntut untuk berperan meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi petani. “ Bagaimana penyuluh berperan contohnya untuk menjaga harga panen petani. Dengan cara melihat potensi local yang ada sehingga ketika petani bertanam mereka sudah tahu pasarnya kemana. Disinilah BPP menjadi tempat petani untuk berdiskusi , sehingga terhindar dari kerugian akibat harga jatuh saat panen, akibat bertanam ikut – ikutan, “ ucap Yusral. Hal tersebut sejalan dengan yang diharapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. BPP harus menjadi center of Excellence. Yusral menambahkan, dalam Kostratani, meminjam istilah TNI , ada garis komando disitu. Jika diibaratkan penyuluh komandan regu, maka petani adalah prajurit. Dalam acara yang sama Kepala Dinas TPH David Ariswandy mengharapkan setelah bimtek ini tidak ada lagi BPP yang terlambat dalam mengirimkan data. Ia berpesan agar Bimtek ini menjadi motivasi bagi penyuluh untuk mengupdate kemampuan untuk kemajuan pembangunan pertanian di khususnya di Lamtim. “ Setelah bimtek ini, tidak ada lagi yang terlambat menginput data. Keterlambatan laporan menjadi wajah Dinas , “ ungkapnya.(Regi/PPMKP)