Posted in Berita on Aug 26, 2019.

KUDUS – Setelah sukses menggelar Pelatihan Kewirausahaan Bagi Petani Muda Angkatan I di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Tani Merbabu Kabupaten Magelang Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) melanjutkan rangkaian kegiatan pelatihan tersebut di Kabupaten Kudus Jawa Tengah. P4S Al Mawaddah menjadi lokasi pelatihan Angkatan II, 24 – 27 Agustus 2019.

Kegiatan dibuka Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistyanto didampingi Plt. Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Widianto, Kepala Seksi Pelatihan Non RIH dan Multimedia Pertanian Susan Twisawati Indiani dan Pengelola P4S Al Mawaddah Sofyan.

“Minat anak muda terjun ke dunia pertanian menurun, ini harus kita akui. Di kegiatan pelatihan ini kita lihat masih ada anak muda yang terjun ke pertanian, mengurangi kecemasan kita,” ucap Catur.

Ia mengatakan, apresiasi harus diberikan kepada anak muda yang masih intens pada pertanian. Untuk menarik minat anak muda terjun ke pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) memordernisasi pertanian dengan internet dan mekanisasi pertanian yang disebut 4.0.

“Kalianlah yang akan mengejawantahkan pertanian 4.0,“ ujarnya dihadapan para peserta dari berbagai kota/kabupaten di Jawa Tengah.

Sementara itu Widianto mengatakan, terkait dengan pertanian sebagai salah satu penopang utama kebutuhan pangan dan perekonomian yang memiliki peranan penting dalam menjaga kestabilan perekonomian nasional di tengah revolusi industri 4.0 maka regenerasi petani dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sektor pertanian, menjadi salah satu isu utama dalam kebijakan di sektor pertanian.

“Kementan melalui berbagai perangkatnya sudah menyiapkan langkah strategis dalam mendukung revolusi tersebut, salah satunya dengan membangun kewirausahaan dikalangan petani muda,” katanya.

Ia melanjukan, pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap generasi muda dalam berwirausaha di bidang pertanian. Selain itu, juga untuk menumbuhkan minat wirausaha generasi muda di bidang pertanian.

Dalam kesempatan yang sama Susan Twisawati Indiani menjelaskan 20 orang petani muda ini dibekali materi inti mengenai pengembangan usaha agribisnis, potensi pasar, kemitraan dan negosiasi, etika bisnis, promosi produk, hingga strategi pemasaran.

“Pemateri berasal dari P4S dan PPMKP, dengan jumlah Jam Pelajaran 40 JP, diakhir pelatihan peserta diwajibkan membuat rencana implementasi yang nanti akan menjadi bahan monitoring dan evaluasi PPMKP,” jelasnya. (RG/PPMKP)