Keterangan Foto : Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementan Drs. Abdul Halim, M.Si diapit Sekretaris Inspektorat Jenderal Suprodjo Wibowo, SE, M.Si, Sekretaris BPPSDMP Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si (paling kiri) dan Kepala PPMKP Ir. Heri Suliyanto, MBA (paling kanan), stelah menyerahkan STTPL kepada peserta wakil 4 angkatan.
Ciawi Bogor – PPMKP : Tepuk tangan peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III angkatan 13, 14, 15, 16 Kementerian Pertanian (Kementan) bergema di Aula Bina Karakter Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) saat Eri Herlina Kepala Seksi Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan mengumumkan mereka lulus 100% dengan nilai rata–rata terendah 83,90 dan rata–rata tertinggi 91,76, lulus dengan sangat memuaskan 34 orang dan memuaskan 126 orang.
Hal ini diapresiasi Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementan Abdul Halim yang hadir menutup Latsar, Kamis (15/8).
“Hasil dari Latsar dengan nilai terendah 83, 90 dan tertinggi 91,76 membuktikan bahwa kalian adalah memang yang terbaik hasil seleksi ketat dari sekitar 60 ribuan pelamar ke Kementan, “ ujar Ka. Biro.
Halim menyampaikan tuntutan akan kinerja birokrasi Indonesia saat ini dan masa depan terus meningkat, terutama menghadapi kebutuhan masyarakat, termasuk masyarakat pertanian, akan pelayanan yang lebih baik dan makin beragam. Untuk itu dibutuhkan pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), yang tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, tetapi sekaligus juga sebagai pelayan publik yang berkualitas. Berkaitan dengan mewujudkan peran strategis sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional yang banyak menghadapi tantangan baik yang bersifat global maupun domestik Ia mengatakan tumpuannya adalah profesionalisme SDM.
“Inilah yang menjadi faktor pembeda kemajuan suatu negara. Kalau capital, tehnologi dan modal semua sama memiliki, profesionalisme SDM yang jadi pembeda“ katanya.
Untuk meningkatkan profesionalisme, lanjut Halim, negara tidak mungkin memfasilitasi segala diklat yang dibutuhkan oleh karena itu dibutuhkan inovasi dan kreatifitas dari yang bersangkutan.
“Tidak ada alasan tidak update info karena tidak ada latihan, begini-begini saja karena tidak ada fasilitas, fasilitas tidak hanya ada di Kementan tapi ada juga ditempat – lain, melalui internet semua ada, “ tegasnya.
Kreatifitas, inovasi dan inisiasi dengan mental pembelajarlah yang akan membuat seseorang tak tertinggal oleh jaman. Halim berpesan terapkan disiplin karena yang disiplin tinggi yang akan menjadi kuat, pintar dan besar. Kejarlah hal–hal baru dengan bekerja, berfikir dan bekerjasama dengan cara – cara baru yang jauh lebih tinggi dari cara–cara generasi terdahulu di Kementan.
“ Jangan meniru hal yang kurang baik dari generasi kami, tapi juga jangan terlalu pongah, karena banyak generasi lalu adalah orang – orang yang juga terbaik yang pantas ditiru ilmunya, semangatnya, dedikasinya, konsistensinya mengabdi selama puluhan tahun,” serunya.
Iapun mengajak CPNS untuk mengembangkan apa yang diperoleh di Latsar.
“ Bukan masalah banyaknya apa yang diperoleh tetapi bagaimana menerapkannya. Ilmu tidak pernah cukup tetapi akan menjadi luar biasa bila diterapkan, “ ucapnya. (RG/PPMKP)