Posted in Berita on Apr 11, 2019.

Pelepasan 25 orang peserta Magang Jepang angkatan 36 di halaman Asrama Surya PPMKP, Kamis (11/4).

Ciawi Bogor – PPMKP :   Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian,(PPMKP) Lebu melepas 25 orang peserta Magang Jepang angkatan 36 dihalaman Asrama Surya PPMKP, Kamis (11/4). Acara dihadiri Kepala seksi Pelatihan Non RIHP dan Multimedia Susan Twisawati, para Sensei yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang (Ikamaja) Kementerian Pertanian dan panitia. Suasana haru sangat dirasakan oleh seluruh yang hadir, rasa sedih, bangga bercampur jadi satu.

“ Kalian adalah petani muda pilihan, orang – orang terpilih, tidak sembarang orang mendapatkan kesempatan ini, “ ucap Lebu. Lebih jauh Lebu berpesan para Sensei sudah membimbing dengan keras agar para peserta bersemangat,  tidak mudah terkena godaan dalam menghadapi tantangan  dan pulang kembali ke tanah air untuk menjadi petani berhasil.

“Selama pemantapan di PPMKP para Sensei sudah membimbing dengan keras untuk menjadikan adik – adik bersemangat dan menjadi petani berhasil sepulangnya dari Jepang nanti, “ Katanya

Ia berharap program ini dapat menjadi kawah candradimuka bagi peserta yang pada akhirnya akan memberikan bekal kepada peserta untuk menggapai masa depannya. “ Semoga yang berangkat mendapatkan kemudahan dan kelancaran,jaga nama baik Indonesia, Kementerian Pertanian, nama baik daerah “ pesan Lebu

25 orang peserta ini adalah pemberangkatan tahap pertama, terdiri dari 18 orang dari program Asosiasi petani Jepang (JAEC) dan Niigata 7 orang mereka akan disebar  di beberapa prefektur seperti Fukuoka, Hiroshima, Aichi, Saitama, Gunma, dan Niigata.

Sementara Susan Twisawati menjelaskan Pemilihan tempat dimana para peserta akan magang merupakan pilihan dari peserta sendiri ini berbeda dengan pelaksanaan magang jepang sebelumnya dimana lokasi ditentukan oleh Kementerian Pertanian. Mengenai bidang usahanya disesuaikan dengan usaha tani yang sdah digeluti peserta di Indonesia. “ Kalau mereka usahanya padi diarahkan ke pertanaman padi, hortikultura dan peternakan pun demikian, “ jelas Susan.

Setibanya di Jepang para peserta akan disambut langsung oleh para Otosan ( sebutan bagi ayah/keluarga angkat selama di Jepang) dan  Atase Pertanian KBRI  untuk selanjutnya memulai perjuangan mereka terjun langsung menimba ilmu. (RG/PPMKP)