Ciawi—Mengakhiri tahap pertama Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), para peserta mulai memaparkan proposal rencana aktualisasi dalam seminar yang digelar di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Jum’at-Sabtu (9-10/3) lalu.
Setiap peserta harus memaparkan rencana penerapan nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di instansi masing-masing di hadapan penguji. Pemaparan tersebut, menurut Koordinator Akademik Latsar CPNS PPMKP, Agus Amsi Nursyamsi, merupakan bagian dari pembelajaran, sebelum peserta benar-benar mengaktualisasikan apa yang dipelajari sebelumnya.
“Para peserta ini memaparkan rencana aktualisasi dari nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah dipelajari dalam periode pembelajaran di kelas,” ucap Agus.
Seminar tersebut, papar Agus, menjadi sarana untuk menguji sejauhmana pemahaman peserta latsar terhadap nilai-nilai dasar profesi ASN dan bagaimana menerapkannya pada posisi yang ditempatinya. Peserta harus mampu meyakinkan penguji jika dirinya mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN di instansi dimana ia ditempatkan.
Sebelumnya, selama 33 hari, peserta dibekali beragam materi dasar untuk menjalankan tugasnya sebagai ASN. Selain nilai-nilai ANEKA, peserta mendapatkan pembekalan materi dan praktik terkait Sikap dan Perilaku Bela Negara, juga peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Agus, rencana aktualisasi yang dipaparkan dalam seminar, akan dilaksanaksanakan oleh peserta Latsar yang kembali ke instansi masing-masing. Tahap ini disebut tahap habituasi yang membiasakan dan menerapkan hasil pembekalan sesuai dengan posisinya masing-masing. Selama masa habituasi, peserta Latsar akan diarahkan oleh atasan langsungnya yang bertindak sebagai mentor. Para peserta akan melaksanakan tahap ini selama 80 hari.
Setelah melewati masa aktualisasi, 120 peserta yang berasal dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), akan kembali ke PPMKP untuk mengikuti seminar evaluasi aktualisasi. Para peserta Latsar CPNS kembali harus memaparkan hasil aktualisasi nilai dasar ASN di instansi masing-masing.
“Ini adalah metode pembekalan pola baru yang diatur oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk para CPNS yang sebelumnya bernama Diklat Prajabatan,” terang Agus.
Diharapkan, melalui Latsar dengan metode tersebut terbentuk ASN yang tidak hanya kompeten dalam melaksanakan tugas sesuai posisinya, juga memiliki kompetensi moral dan semangat kebangsaan yang sangat dibutuhkan dalam mengelola birokrasi. Bahkan lebih jauh lagi, ASN alumnus Latsar ini bisa mewujudkan Birokrasi Berkelas Dunia (World Class Beaurocracy) seperti yang telah dicanangkan pemerintah. *** (mnh)