Posted in Berita on Feb 27, 2018.

Cianjur--Yokoso (selamat datang) adalah kata pertama yang terucap dari Ketua Okiagaru Ikamaja, Agus Ali Nurdin dalam sambutannya kepada 18 orang anggota Ikamaja (Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang) angkatan tahun 2017/2018, Sabtu (24/2) lalu. Ke-18 petani muda itu didampingi tim dari Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Kementerian Pertanian, dan Sensei Ikamaja.

Suherman, Sensei Ikamaja yang berasal dari Provinsi Banten menyampaikan, Agus Ali Nurdin merupakan almuni magang jepang tahun 2008 yang giat memberikan bimbingan bagi para petani muda yang berniat magang ke Jepang. Melalui Kelompok Tani Okiagaru Ikamaja, Agus dan kawan-kawannya aktif memberikan pelatihan kepada para pemuda dan masyarakat dari berbagai daerah. Kunjungan alumni magang Jepang yang baru saja kembali ke tanah air, selain silaturahmi juga untuk menggali atau diskusi langkah-langkah pengembangan pertanian pasca magang seperti yang telah dilakukan Okiagaru Ikamaja.

Pada kesempatan tersebut, Ikamaja angkatan tahun 2017/2018 mengikuti kegiatan Sertifikasi kompetensi untuk pelaksanaan budidaya sayuran dan tanaman organik yang diselenggarakan di Okiagaru Ikamaja. Sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tersebut merupakan bentuk pengakuan secara formal terhadap kompetensi kerja yang standar kompetensinya mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.

“Sertifikasi kompetensi ini sebagai bentuk bahwa kita kompeten di bidang pertanian, dan ada beberapa unit kompetensi. Salah satu produk yang dijual oleh Okiagaru adalah produk pertanian organik, oleh karena itu salah satu saratnya adalah Sertifikasi Kompetensi tersebut,” ucap Agus.

Sertifikasi Kompetensi, tambah Agus, menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh para pelaku usaha maupun penggiat di bidang pertanian. Dan sertifikatnya-pun berlaku secara internasional.

Okiagaru Ikamaja sendiri merupakan Kelompok Pemuda Tani (KPT) yang bertempat di Kampung Tunggilis, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dan secara geografis terletak di kaki Gunung Gede yang sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan areal perkebunan dan persawahan. Kegiatan utamanya pertanian organik, pemasaran, pelatihan, riset dan pengembangan pertanian.

Sehari sebelumnya, bertempat di PPMKP Ciawi, para peserta yang telah 11 bulan magang di Jepang itu mempresentasikan pengalamannya. Di hadapan tim yang dipimpin Kepala Bidang Program dan Kerjasama Pelatihan, Puslatan, Dewi Damayanti, satu per satu peserta mempresentasikan apa yang dipelajari ketika magang di negeri matahari terbit tersebut.

Para petani muda tersebut adalah para petani yang telah diseleksi setelah mengikuti beberapa tahap pelatihan baik di daerah, kemudian Balai Besar Peternakan Kesehatan Hewan (BBPKH Cinagara) dan PPMKP Ciawi. *** (yi; ed: mnh)