Posted in Berita on May 01, 2020.

Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) menyelenggarakan Coaching Clinic bertema Pengelolaan Rumah Kemas, Pengelolaan Pasca Panen dan Strategi Pemasaran pada 27 April – 5 Mei 2020 secara online.

Sebanyak 45 peserta terdiri dari Petani Milenial Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) dan Penyuluh se Jawa Tengah dan DKI Jakarta antusias mengikuti. Pasalnya, selain mendapat ilmu tentang fungsi dan cara mengelola Rumah Kemas , mereka juga mendapatkan informasi mengenai cara menghasilkan produk bermutu, aman dikonsumsi dan berkualitas ekspor melalui penerapan Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP), dengan memanfaatkan rumah kemas, cara mempromosikan produk, memasarkan dan standar – standar produk yang diterima yang di berlakukan di berbagai negara yang menjadi tujuan ekspor.

Coaching digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelola P4S dan turut berperan aktif mendukung 3 program aksi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yakni Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung petani pengusaha milenial, penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung program utama Kementan seperti Gedor Horti, Grasida, Sikomandan, KUR, PMS, dan Gratieks.

Seperti yang ditegaskan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa BPPSDMP mempunyai 3 pilar yang akan digunakan menggenjot SDM yg profesional mandiri berdaya saing dan berjiwa wirausaha yg akan meningkatkan kesejahteraan petani, dan mampu menyediakan pangan bagi 267 jiwa, serta meningkatkan ekspor. SDM Pertanianlah yang akan memberikan kontribusi terbesar didalam mencapai tujuan pembangunan pertanian.

“Informasi tentang GAP dan GHP sangat penting, juga cara mempromosikan produk kita. Demak punya jambu yang sudah lama saya impikan bisa ekspor, “ ujar Kuswinarno pengelola P4S Sri Rahayu Demak pada sesi II, Rabu (29/4).

Ditengah pandemik Covid 19 Kementerian Pertanian melalui berbagai terobosan programnya terus berupaya membangun kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM). Ini dilakukan untuk mewujudkan percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda dalam visi besar Indonesia maju.

Dalam berbagai kesempatan Mentan Syahrul Yasin Limpo, menegaskan Kementan terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan. Pertanian kita harus mandiri dan modern sehingga keluarga petani semakin sejahtera. Di samping itu, pertanian harus bisa menarik minat generasi muda sebagai profesi yang menjanjikan.

** RG/PPMKP