Ciawi— Guna mempelajari penerapan Manajemen Aparatur Sipil Negara dalam pelayanan publik, peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS), Selasa (6/3) lalu mengunjungi Balai Besar Karantina Pertanian dan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sebanyak 60 peserta mendatangi Kantor Balai Besar (BB) Karantina Pertanian Tanjung Priok, sementara 60 peserta lainnya berkunjung ke KPU Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Di BB Karantina Pertanian, peserta diterima langsung oleh Kepala BB Karantina Tanjung Priok, Purwo Widiarto. Sementara di KPU Bea Cukai, peserta diterima Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, Amin Tri Sobri.
Dalam kunjungan tersebut, peserta mendapat penjelasan program dan inovasi kedua lembaga tersebut dalam pelayanan publiknya. Kedua lembaga ini memang menjadi pintu gerbang keluar masuknya barang-barang melalui pelabuhan. Pelayanan kepabeanan dan karantina pertanian menjadi penyaring barang-barang yang bisa masuk dan keluar wilayah Indonesia.
Menurut Amin Tri Sobri, pihaknya menjaga wilayah Indonesia dari masuknya barang-barang yang berbahaya sekaligus, mengatur peredaran barang-barang yang masuk dalam kategori larangan dan terbatas (Lartas). Oleh karenanya, dibutuhkan disiplin dan dedikasi yang tinggi bagi pegawai yang melayani lalu lintas barang di pelabuhan.
Oleh karena itu, pihaknya selalu berupaya menanamkan nilai-nilai dan budaya kerja kepada semua pegawai bea cukai. Di KPU Bea Cukai Tanjung Priok, Budaya Kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Ramah dan Rajin) menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian aktivitas setiap pegawai.
Sementara itu, di BB Karantina Pertanian, para peserta Latsar mendapatkan penjelasan mengenai inovasi layanan publik yang memudahkan masyarakat mendapatkan layanan karantina secara cepat dan pasti. Salah satu inovasi layanan yang dipaparkan adalah aplikasi Prioq Klik.
Aplikasi berbasis website ini membuat pengguna jasa dapat memonitor layanan proses dokumen karantina secara real time. Menurut Purwo Widiarto, aplikasi Prioq Klik ini menyajikan transparansi dalam layanan karantina. Hal tersebut membuat layanan karantina lebih efisien, bebas dari pungli dan jelas tanpa harus menggunakan perantara.
Seusai mendapat paparan dan diskusi, para peserta Latsar mengunjungi fasilitas penunjang yang dimiliki KPU Bea Cukai dan BB Karantina Pertanian Tanjung Priok. Di Bea Cukai, peserta Latsar diajak untuk melihat langsung proses pemindaian barang masuk di Instalasi Hi-Co Scan X-Ray Double System. Sementara di BB Karantina, peserta Latsar mengunjungi Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu Container Depo Centre (TPFT-CDC).***(panji, mnh)