Posted in Berita on Jul 17, 2018.

Bogor--Sejarah perjuangan bangsa dalam memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, jadi contoh nyata bagaimana rasa nasionalisme mampu menggerakkan semangat perjuangan tanpa kenal menyerah. Demikian terungkap ketika Pelatih dari Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) TNI Angkatan Darat, Kapten (Czi) Syaikhudin, menerima kunjungan peserta Latihan Dasar (Latsar) CPNS dari Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), di Aula Sudirman, Pusdikzi Bogor, Senin (16/7).

Kunjungan ke Pusdikzi ini menjadi agenda pembelajaran peserta Latsar CPNS dalam mendalami nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain dipelajari di kelas, pemahaman nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Antikorupsi (ANEKA), juga didapatkan dari kunjungan lapangan.

Sejarah pejuangan rakyat Indonesia yang kemudian membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) didasari rasa nasionalisme yang sangat kuat. Rasa nasionalime itulah yang terus diwariskan kepada setiap prajurit TNI, termasuk di Pusdikzi. Pusat pendidikan kecabangan TNI Angkatan Darat ini telah menyelenggarakan pendidikan Zeni AD sejak tahun 1945. Lembaga ini mendidik perwira, bintara dan tamtama yang nantinya akan bertugas di batalyon yang ada di seluruh Indonesia.

Kapten (Czi) Syaikhudin yang didampingi, Latnan Satu (Czi) Sutrisno, juga menjelaskan sejarah terbentuknya kesatuan Zeni. Zeni, menurut Syaikhudin, merupakankesatuan militer AD yang memiliki fungsi bantuan tempur bersifat improvisasi, insidential dan menggunakan standar kualifikasi khusus.

Selain berdiskusi dengan para pelatih di Pusdikzi, peserta Latsar juga berkesempatan mengunjungi Museum PETA (Pembela Tanah Air) yang berada di areal Pusdikzi. Para peserta melihat memorabilia dan diorama yang menggambarkan sejarah tentara PETA. Sebuah kesatuan militer yang dibentuk Jepang ketika menduduki Indonesia.

Salah seorang peserta Latsar, Yudith Restiafrosa, mengungkapkan kunjungan tersebut mengingatkan kembali tentang semangat perjuangan para pejuang bangsa. Menurut CPNS di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KPP dan PA) ini, jiwa nasionalisme yang tertanam dalam diri para pejuang tersebut harus bisa diwarisi oleh generasi sekarang, terutama bagi ASN yang sejak awal sudah ditanamkan nilai ANEKA.

Hal serupa juga diungkapkan Bimo Saputro, peserta Latsar yang berasal dari Badan Tenaga Nuklir (BATAN). Ia mengatakan, perjuangan para pahlawan tersebut salah satunya bisa diwujudkan dengan menjadi ASN.Sebagai abdi negara, ASNsejatinya bertanggung jawab meneruskan cita-cita perjuangan para pahlawan tersebut.

Di tempat yang sama, Widyaiswara Utama Kementerian Pertanian, Winarhadi, mengatakan kunjungan tersebut sangat berguna untuk melihat bagaimana nilai-nilai ANEKA diaplikasikan. Secara khusus, kunjungan ke Museum PETA diharapkan bisa memupuk rasa nasionalisme para Calon PNS ini. *** (dea; ed: mnh)