Posted in Berita on Oct 15, 2019.

Ciawi Bogor – PPMKP : Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) menggelar screening narkoba dengan test urine terhadap semua pegawai. Mulai dari pejabat, staf PNS dan Tenaga Harian Lepas (THL). Selama dua hari berturut – turut sejak Senin – Selasa (14 – 15/10) secara bergiliran pegawai mengikuti proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Klinik Utama Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) beranggotakan delapan orang. Screening diawali dengan wawancara terkait dengan obat – obatan yang dikonsumsi sepekan sebelum dilakukannya screening, kemudian melakukan pengambilan sampel urine untuk diserahkan kepada petugas lab.

[caption id="attachment_3059" align="aligncenter" width="400"] Pemeriksaan sampel urine yang secara keseluruhan hasilnya akan diserahkan ke Kantor Staf Kepresidenan[/caption]

Yuyun Yuniawati Dokter Madya koordinator pelaksana dari Klinik Utama Pusat Kementan menjelaskan screening ini dilaksanakan berdasarkan Inpres No. 6/2018 yang mulai berlaku bulan Agustus 2018 dimana setiap Kementerian dan Lembaga diwajibkan melakukan screening narkoba kepada pegawainya.

“ Hasil pemeriksaan dilaporkan pada kantor staf Presiden, per termin 1 termin tiga bulan, yang disebut dengan K 3, K6, K9 dan K12. Karena ini sudah dibulan Oktober maka sudah masuk K12 “ jelasnya.

Dari hasil screening ini nantinya, terang Yuyun akan terdeteksi apakah positif atau negatif. Positif terbagi atas positif palsu dan positif sebenarnya,demikian juga dengan negatif. Ada negatif palsu dan negatif sebenarnya. Jika ditemukan hasil positif bukan berarti bahwa si peserta positif pengguna tapi akan dilakukan lagi pemeriksaan confirmatory.

“ Sesuai SOP nya, hasil pemeriksaan akan direkomendasikan ke RSKO, RS. Fatmawati dan rumah sakit – rumah sakit yang menyediakan pemeriksaan confirmatory termasuk BNN, “ terangnya.

Dengan screening lanjut Yuyun akan menjadikan si peserta lebih mengetahui bahwa penggunaan psikotropika sangat berbahaya, oleh karenanya wajib diberantas.

“ Bagi lembaga dengan pegawai yang bebas dari psikotropika maka lembaga akan memiliki pegawai yang produktif dan akan mendapatkan kinerja terbaik,” imbuhnya.(RG/PPMKP)

  Publikasi Di Media Lain : Link Here