Posted in Berita on Sep 15, 2020.

Ciawi Bogor – PPMKP : Upaya mengajak masyarakat untuk penganekaragaman pangan, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor gencarkan sosialisasi dengan memasang spanduk kampanye diversifikasi pangan “ Kenyang Ga Harus Nasi “

Ditemui usai terjun langsung dalam kegiatan pemasangan spanduk, Yusral Tahir Kepala PPMKP mengatakan sosialisasi penganekaragaman pangan perlu lebih intensif dan berkelanjutan. Sebagai lembaga yg bersentuhan langsung dengan masyarakat maka perlu mensosialisasikan program Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai diversifikasi pangan kepada masyarakat di semua level.

Ia menambahkan pemasangan spanduk sosialisasi diversifikasi pangan ini di lakukan di lokasi – lokasi stategis di lingkungan PPMKP Ciawi Bogor, sehingga masyarakat dapat melihat ajakan ini. Apalagi setiap weekend lokasi perkantoran PPMKP dilintasi banyak wisatawan lokal yang hendak ke wilayah puncak ataupun pulang dari kawasan puncak.

“ Spanduk diversifikasi pangan Kenyang Ga Harus Nasi dipasang dilokasi –.lokasi strategis di PPMKP, diantaranya digerbang depan, agar terlihat oleh masyarakat, wisatawan lokal yang weekend melintasi PPMKP, “ ujar Yusral, Senin (14/9).

Dengan kampanye melalui spanduk ini diharapkan masyarakat lebih mengerti tentang pengertian pangan dalam arti yang luas.

“ Mengenai pengertian pangan, ini perlu kesamaan persepsi dengan masyarakat selaku konsumen. Sebagai contoh, pengertian pangan tersebut tidak hanya beras atau nasi, tapi bisa pula berupa umbi-umbian, seperti singkong, ubi jalar, jagung, dan sagu yang juga mempunyai kandungan karbohidrat, “ terangnya.

Atase Pertanian (Atani) di Roma 2015 – 2018 ini berharap dengan adanya kesamaan persepsi ini diharapkan bisa merubah pemikiran bahwa kalau tidak mengonsumsi nasi belum kategori makan.

Yusral mengatakan Ia akan mengimplementasikan program ini dengan menerapkan sehari tanpa nasi di lingkungan kerja PPMKP.

“ Tapi mungkin istilahnya dirubah, bukan One Day No Rice , tapi one day with jagung, singkong, talas, pisang dan kentang, yang menjadi enam fokus komoditas diversifikasi pangan, “ katanya

Dengan tidak hanya menggantungkan kebutuhan konsumsi pada beras, katanya, kedaulatan pangan bagi Indonesia, sebagaimana keinginan pemerintah akan terwujud.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan, upaya sekecil apapun akan menjadi langkah untuk turut memperkuat ketahanan bangsa yang artinya kita memiliki kekuatan dan kemampuan bersama. Mentan menegaskan diversifikasi pangan harus dimulai dengan membangun mindset bahwa kenyang tidak harus makan nasi.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan diversifikasi pangan bermanfaat untuk memperoleh nutrisi dari sumber gizi yang lebih beragam dan seimbang. Nutrisi dan gizi seimbang tersebut sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas tubuh.(Regi/PPMKP