Tulang Bawang Barat : Dalam pembangunan pertanian motto Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung “Ragem Sai Mangi Wawai” yang artinya “Kebersamaan Menuju Keberhasilan, diharapkan dapat diwujudkan dengan hubungan mesra antara penyuluh pertanian dan petani dalam program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
“ Penyuluh aktif turun ke lapangan, mengidentifikasi potensi lokal sehingga komoditas yang ada di petani bisa terus ditingkatkan. Kemudian komoditas tersebut bisa menembus pasar nasional bahkan ekspor. Hubungan yang mesra antara penyuluh dan petani itulah yang diharapkan, “ ucap Yusral Tahir Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor.
Harapan tersebut diungkapkan Yusral Tahir dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Pelaporan Program Utama Kementan Bagi BPP Kostratani di BPP Tumijajar, Kabupaten Tubaba Kamis (17/9).
Dihadapan penyuluh dari sembilan kecamatan di Tubaba, Ia menekankan penyuluh terus meningkatkan kapasitasnya, untuk bisa berkomunikasi dengan pasar sehingga ketika petani panen harganya menguntungkan. Serta berkomunikasi dengan petani dan berkoordinasi dengan dinas untuk mengatur pola tanam dan melihat peluang.
“Mendampingi petani mengatur pola tanam komoditas itu penting, agar ketika panen tidak bersamaan dengan petani lain diwilayah lain. Jika komoditas yang ditanam semua sama pada saat bersamaan akan membuat pasar penuh dan tidak dapat lagi menerima. Ini yang mengakibatkan harga jatuh.” tuturnya,
Yusral berharap Pola tanam komoditas ini berlaku untuk semua komoditas.
Lebih jauh Yusral Tahir menyatakan program Kostratani yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) adalah untuk revitalisasi peran BPP di kecamatan sebagai locust pembangunan pertanian. BPP melalui Kostratani didukung Agriculture War Room (AWR) ditingkatkan perannya sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan.
“ Mentan SYL, memiliki program Kostratani dengan menempatkan penyuluh sebagai pasukan inti pembangunan pertanian yang bermarkas di BPP. Dalam bimtek ini akan dijelaskan aturan main bagaimana BPP ini menjadi markas dari para petani kita dalam pengembangan pertaniannya,” ujar Yusral.
Fungsi – fungsi BPP dalam Kostratani, harus dijadikan arah oleh penyuluh dalam pengembangan BPP. Sehingga ke depan takkan adalagi persoalan petani merugi karena serangan hama, atau mengalami kerugian saat panen karena harga jatuh maupun persoalan lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Tubaba, Syamsul Qomar mengatakan Bimtek Aplikasi Pelaporan Program Utama Kementan Bagi BPP Kostratani penting dikuasai oleh penyuluh di Tubaba.
“Dari Bimtek ini, para penyuluh diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan langsung praktik., “ ujarnya.
Tindak lanjut dari kegiatan bimtek ini lanjut Syamsul Qomar, pihaknya akan segera melakukan pertemuan lanjutan guna memonitoring dan melakukan evaluasi untuk memantapkan hasil dari bimtek ini.
Dalam program Kostratani Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan BPP harus menjadi center of excellence. (Regi/PPMKP).