Posted in Berita on Apr 16, 2020.

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta generasi milenial pertanian untuk memanfaatkan paradigma baru dunia digital dalam mengembangkan pertanian.

“Pertanian sekarang tak lagi sama dengan pertanian di masa lalu. Di era digital seperti sekarang sektor pertanian juga beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Disitulah peran serta generasi milenial," ujar Mentan Syahrul saat mengukuhkan 67 orang Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan melalui AWR pada Senin 13 April 2020. Shofyan Adi Cahyono, salah satu Duta Petani Milenial asal Semarang ini memulai bisnisnya sejak usia belasan tahun, hingga sekarang menjadi pengusaha pertanian yang sukses.

Sebagai Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Citra Muda dan pendiri P.O Sayur Organik Merbabu (SOM), Shofyan juga menjalani profesi sebagai Konsultan pertanian, Fasilitator dan Asesor pertanian Organik di Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Organik (LSPPO) Jakarta.

Dia mengaku bangga Kementan telah memilihnya, karena dengan menjadi duta petani millenial bisa lebih banyak mengenal orang–orang hebat dan yang lebih penting Ia bisa menularkan ilmu dan pengalamannya utk memotivasi petani muda yang lain.

“Pertanian telah membawa saya, ke Taiwan untuk belajar pertanian organik, Pertanian pula yang menuntun saya bertemu dengan tokoh – tokoh penting di Indonesia bahkan sampai ke Presiden Jokowi," ucapnya bangga.

Memulai bisnis menjual sayur organik sejak 2014, kini Ia bisa menikmati manisnya berbisnis di sektor pertanian.

P.O Sayur Organik Merbabu (SOM) yang digagasnya sudah memasarkan 50 jenis sayuran organik kesejumlah daerah di pulau Jawa hingga Kalimantan bahkan sampai ke negara Singapura dengan omzet mencapai Rp60 juta sebulan.

“Rencana kedepan kami akan tetap fokus dipertanian organik dengan mengembangkan bisnis, menjalin relasi, kemitraan serta membuat konten-konten seputar pertanian organik supaya pertanian organik dapat lebih dikenal masyarakat terutama petani muda,” tuturnya.

Terkait hal ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan peningkatan petani pengusaha milenial sebagai upaya Kementan untuk mempercepat Regenerasi Petani. Bahkan petani pengusaha milenial ini juga didorong untuk ekspor.

“Turunnya jumlah petani berusia muda akan menimbulkan krisis petani, oleh karenanya regenerasi petani mutlak dilakukan karena mereka paling berperan sangat strategis didalam pembangunan pertanian Indonesia kedepan, di era modern, era 4.0, karena mereka dipastikan melek teknologi dan cerdas," tandas Dedi Nursyamsi. (cm)

(abp)