Beritautama.net, BOGOR – Sebanyak 23 peserta mengantongi sertifikat Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) setelah berhasil menempuh ujian dengan sisten CAT (Computer Assisted Test) di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Kabupaten Bogor, sejak 4-11 Oktober 2019.
Pelatihan dan Ujian Sertifikasi PBJ itu merupakan kerjasama antara Biro Umum Kementerian Pertanian (Kementan) dan PPMKP dengan metode Blended Learning.
Salah satu serta dari PPMKP Miko Harjanti yang berhasil lulus pada ujian ini menuturkan ujian ini merupakan ujian dasar yang menguji pemahaman, yakni menguji Perpres 16 tahun 2018.
“Detail pemahaman dari Perpres ini harus dilakukan dengan baik,, untuk melangkah pada step selanjutnya yaitu uji kompetensi yang lebih spesifik arahnya apakah ngin menjadi PPK , pejabat pengadaan atau sebagai trainer,” kata Miko, Senin (14/10).
Miko yang lulus dengan nilai kelulusan 204, mengakui bahwa dirinya sangat senang dapat lulus ujian ini. Menurut perempuan yang menjabat sebagai Widyaiswara ini ujian ini memang sangat diperlukan karena menjadi pelaku pengadaan tidak bisa dipandang sebelah mata, harus orang yang memang memiliki kompetensi.
Tantangan ujian dengan metode baru blended learning, tambah Miko, dibutuhkan kebiasaan belajar mandiri, ketertarikan membaca lewat internet dan harus full konsentrasi.
“Untuk full konsentrasi ini dibutuhkan dukungan dari instansi pengirim. Ketika seseorang ditunjuk untuk mengikuti diklat online dalam hal ini PBJ harus diberi waktu untuk belajar. Jangan dikirim diklat online tapi masih dibebani tugas yang banyak,” ungkapnya.
Demikian pula kata Miko yang ditunjuk mengikuti PBJ juga harus benar-benar membaca, karena belajar dikelas hanya dalam tempo dua hari dengan materi yang banyak.
“Jadi memang harus sudah memiliki dasar, sudah membaca peraturannya melalui online. Jangan sepelekan belajar online,” tutupnya.
Publikasi Di Media Lain : Link Here