Melihat potensi pertanian di Pandeglang cukup besar, Mentan meyakini bulan Mei hingga selesai Ramadhan ketersediaan pasokan pangan akan tetap terkendali Untuk itu Ia berjanji akan menginstruksikan beberapa Direktorat Jendral (Ditjen) untuk meluncurkan program guna mendukung peningkatan produktifitas pangan di Pandeglang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen padi Inbrida varietas Ciherang di lahan seluas 250 Ha milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Tani Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Kamis (23/4). Turut hadir mendampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi selaku Penanggung jawab (PJ) Pendampingan Provinsi Banten dan PJ Pendampingan Kabupaten Pandeglang Heri Suliyanto. Di area yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini Mentan didampingi Bupati Pandeglang Irma Narulita turut menaiki dan mengemudkan Combine Harvester (CH).
“ Dirjen Sapras bisa bantu untuk pengadaan combine dan pembiayaan, melalui kredit lunak untuk pengembangan pertanian,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut Mentan Syahrul menyerahkan bantuan berupa benih jagung hibrida, mesin pasca panen power thresher, sarana dan prasarana, dan bantuan pembiayaan KUR sebesar Rp10 miliar, ongkos pengolahan lahan dan mengunjungi lokasi penggilingan padi/Rice Miling Unit (RMU) swadaya di Desa Mekarsari yang berkapsitas giling 8 – 10 ton/hari.
Dalam sambutannya Bupati Pandeglang menyampaikan, luas tanam Kabupaten Pandeglang pada Oktober – Maret (2019 – 2020) lahan padi sawah seluas 68,104 ha terdiri dari 57,762 ha padi sawah dan 10,342 ha padi gogo tersebar di 35 Kecamatan 326 Desa Kabupaten Pandeglang. Pada periode tanam Januari – Maret, pada Maret luas panen 20,895 ha, produksi 117,212 ton GKP setara 63,397 ton beras, dan April luas panen 14,573 ha produksi 84,639 ton GKP setara 45,397 ton beras dan Mei akan panen seluas 13,466 ha, produksi 77,177 ton GKP atau setara beras 48,621 ton dengan harga GKP panen manual (gebot) Rp. 3,500 – 3,800/kg dan hasil panen dengan combine Rp. 4,200 – 4,500/kg.
“ Pandeglang merupakan sentra utama penghasil beras Provinsi Banten dengan kontribusi mencapai 35% dan 1% untuk produksi nasional, Hasil periode tanam Januari – Maret puncaknya pada Maret dan akan terus panen sampai dengan Mei, “ terangnya. Pada kesempatan terpisah Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menuturkan pada saat ini Kementan sedang berjibaku untuk memenuhi ketersediaan pangan 11 Komoditas. Karena pencegah utama COVID- 19 adalah pangan.
“ Kalau kita berbicara pangan maka semua kita dapat, kehidupan,kesehatan,dan sosial politik. Dengan adanya pangan penderitaan dan wabah sebesar apapun kita bisa bertahan bahkan bisa melawan dan bangkit dengan cepat. Adanya aktifitas pertanian, berarti ada keamanan masyarakat. Jika tidak ada pertanian dan pangan kehidupan selesai, “ ungkap Dedi.
RG/PPMKP