Ciawi—Untuk membangun birokrasi yang berkualitas, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk memiliki loyalitas dan kredibilitas. Demikian diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, kepada peserta Latihan Dasar Calon PNS di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Jum’at (23/3).
Momon Rusmono yang didampingi Kepala PPMKP, Heri Suliyanto, memaparkan loyalitas dan kredibilitas ini menjadi syarat utama untuk sukses dalam karier. Ia mencontohkan loyalitas sebagai bentuk pengabdian baik kepada profesi, negara, maupun kepada institusi.
“Banyak orang pintar ketika menjadi aparatur, tidak sukses, karena tidak loyal. Karena sebagai aparatur, kunci utama adalah loyalitas,” papar Momon.
Dalam implementasinya sehari-hari, lanjut Momon, pengertian loyalitas sering diidentikkan dengan loyalitas kepada pimpinan. Namun loyalitas bukan berarti apapun arahan pimpinan, melainkan memberikan hal positif kepada pimpinan. Sehingga, dalam loyalitaspun bisa berbeda, hanya saja cara menyampaikan perbedaan itu harus elegan.
“Jadi jika Saudara diminta melakukan hal yang ternyata tidak sesuai aturan, dan Saudara melakukannya, itu bukan loyalitas. Loyalitas itu melaksanakan perintah tetap dalam koridor aturan, jaga keselamatan pimpinan, itu yang namanya loyalitas,” tambah Momon.
Meski demikian, Momon mengingatkan, loyalitas saja tidak cukup, PNS harus memiliki kredibilitas. Kredibilitas ini ditandai dengan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. “Dalam ilmu manajemen, loyalitas sering disamakan dengan ‘mau’, sedangkan kredibilitas diistilahkan dengan kata ‘mampu’,” ucapnya.
Secara khusus, di Kementerian Pertanian, PNS dituntut untuk berbuat yang terbaik. Memaksimalkan potensi untuk mencapai yang terbaik. Selain itu, kecepatan dalam bekerja, fokus dan berorientasi pada hasil. “Untuk bekerja secara cepat, maka mau tidak mau, Saudara harus menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,” paparnya.
Dengan memiliki semua persyaratan tersebut, PNS akan bisa menjalankan tugasnya secara profesional dan sukses dalam berkarier.
Sementara itu, Kepala PPMKP, Heri Suliyanto mengatakan, jika saat PNS dituntut untuk selalu meningkatkan kapasitas dan profesionalitasnya. Tuntutan tersebut makin meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan, tambah Heri, Pemerintah telah mencanangkan untuk membentuk World Class Beaurocracy di tahun 2025.
“Itu tidak lama lagi, tinggal tujuh tahun lagi. Artinya para CPNS yang sekarang mengikuti Latsar inilah yang diharapkan bisa mewujudkan apa yang sudah dicanangkan tersebut,” ucap Heri.
Oleh karena itu, Heri berharap para CPNS yang mengikuti Latsar bisa benar-benar memiliki syarat-syarat yang dibutuhkan untuk sukses dalam menjalankan tugasnya sebagai bagian dari birokrasi pemerintahan.
Dalam kegiatan yang diikuti 120 CPNS Kementerian Pertanian tersebut, Heri mengatakan, pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap upaya pengingkatan kualitas CPNS. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya pejabat tinggi yang langsung memberikan pembekalan. “Setelah sebelumnya mendapat pembekalan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, sekarang dengan Kepala BPPSDMP, dan tanggal 27 nanti akan langsung mendapatkan arahan dari Presiden,” ucapnya. ***mnh