CIAWI - Kementerian Pertanian terus mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) nya untuk memiliki integritas dalam pelaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pelayan publik.
Melalui Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI), Kementan mengajak para ASN dan pejabat publik untuk menginternalisasikan integritas sebagai suatu komitmen atau pondasi yang kokoh dalam diri lewat buku bertajuk “Menyingkap Tirai Integritas”.
Integritas menunjukkan konsistensi antara ucapan dan keyakinan yang tercermin dalam perbuatan sehari-hari. Seorang ASN dan pejabat publik memiliki amanah dalam penyeleggaraan pelayanan publik. Mereka diharapkan dapat menjadi seorang pelayan publik yang baik, mampu menggerakkan seluruh potensinya untuk mencapai tujuan organisasi melalui kompetensi (profesionalisme), keteladanan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya ASN yang profesional.
“Jadilah ASN profesional yang memiliki kompetensi sesuai dengan profesi yang ditekuni, mempunyai pengetahuan, sikap, keterampilan, motivasi, dan atribut lain yang diperlukan agar dapat berhasil dalam pekerjaannya”, kata Dedi.
Sebagai seorang pelayan publik, sebuah kewajiban bagi ASN dan pejabat publik memiliki integritas sebagai suatu keutuhan potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran dalam menjalankan tugas.
Dalam kesempatan bedah buku “Menyingkap Tirai Integritas” yang digelar di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP), Rabu (20/03/2024) penulis buku, Winny Dian Wibawa mengungkapkan kegelisahannya sebagai salah satu alasan merilis buku
“Buku ini adalah jawaban atas keprihatinan, kegelisahan, dan keresahan saya selama perjalanan saya menjadi ASN dan pejabat publik dalam kaitannya dengan integritas. Dimulai dari dua kata tanya, yaitu mengapa dan bagaimana”, kata Winny.
“Pertanyaan pertama yaitu mengapa ASN/pejabat publik melakukan perbuatan yang tidak terpuji, melanggar integritas, yang kedua, bagaimana memperbaikinya”, lanjut Winny.
Menurut Winny kesalahan utama dalam melanggar integritas adalah membenarkan dan membiasakan sesuatu yang salah. Oleh karenanya perlu ditanamkan etika dan nilai-nilai moral sejak dini.
“Integritas harus dibangun sejak kecil sehingga akan terpatri di hati orang-orang yang memiliki keyakinan dan keimanan”, ungkap Winny
Ketua APWI Kementan, Yeyep Dintan berharap dengan dirilisnya buku “Menyingkap Tirai Integritas” dapat menambah khasanah pengetahuan para ASN dan pejabat publik terkait integritas sehingga dapat diinternalisasikan dan diimplementasikan tidak hanya di lingkup Kementerian Pertanian saja tetapi juga di seluruh Indonesia.*
*Humas BBPMKP