Sukabumi--Untuk mendorong optimalisasi penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Kamis (26/04) lalu adakan sosialisasi dan bimbingan penggunaannya kepada petani.
Kegiatan yang diadakan di Desa Loji itu dihadiri para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Cilangkap dan Bojong Mukti. Hadir pula Kepala Bidang Program dan Evaluasi PPMKP, Widianto disertai Kepala Bagian Umum PPMKP, Rita Setiawati beserta jajaran staff PPMKP Ciawi, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Eli Sulastri, Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan, Listianingsih, dan Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi, Kapten Inf. Budi HP.
Dalam kesempatan itu, Widianto mengatakan bantuan alsintan dari pemerintah adalah bentuk dukungan pemerintah kepada petani agar bisa meningkatkan produksi dan pendapatannya. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045. “Dengan bantuan alsintan diharapkan dapat membantu petani dalam mengolah lahan pertanian sehingga mendapatkan hasil yang efektif dan efisien,” papar Widianto.
Widianto juga berharap para petani bisa menggunakan alsintan bantuan pemerintah berupa Traktor Roda 4 (TR4) dan merawatnya dengan baik. Sehingga, menurut Widianto, pelatihan atau demo penggunaan TR4 jadi hal penting untuk dilaksanakan.
Demo dan pelatihan penggunaan TR4 sendiri dipandu Yadi Slamet, operator alsintan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. Yadi menunjukkan dan membimbing cara penggunaan dan perawatan sederhana TR4. Menurut Yadi, TR4 memiliki kelebihan dalam kemampuan pengolahan lahan. “Traktor ini mampu mengolah tanah seluas 450 Ha dalam satu hari dibandingan dengan traktor biasa,” ucap Yadi.
Ketua Gapoktan Bojong Mukti, Uang Irawan mengaku sangat senang dengan kegiatan bimbingan penggunaan TR4 tersebut. Menurutnya, masyarakat petani sangat membutuhkan kemampuan untuk menggunakan TR4, karena terbukti mampu mempercepat pekerjaan. “Ya Alhamdulillah untuk program mempercepat tanam ini seandainya alat pertanian ini digunakan, Insya Allah petani akan lebih mudah lebih cepat mengerjakan penanaman kembali,” ujarnya.
Ujang mengungkapkan, para petani di Simpenan mengalami keterlambatan tanam akibat rusaknya saluran irigasi yang mengalirkan air Sungai Cidadap ke areal persawahan warga. Meski demikian masalah tersebut sedang ditangani dengan gerakan gotong royong warga memperbaiki tanggul. Ia berharap, pemerintah lebih sering melakukan pengontrolan sehingga ada kesinambungan antara petani dengan aparat pemerintah.
Di akhir acara, Widianto mengucapkan terimaksih pada jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, Kodim 0622 dan Koramil setempat sehingga terjalin koordinasi yang baik dalam pelaksanaan kegiatan optimalisasi alsintan di Sukabumi.*** (Dea; ed: mnh)