Posted in Berita on Aug 22, 2024.

BOGOR - Kementerian Pertanian mendorong petani di Wilayah Kabupaten Indramayu-Jawa Barat untuk membangun korporasi yang mandiri dan professional melalui program  Indonesian Millenial for Modern Agriculture (IMMACo). 

Dengan melibatkan Mahasiswa/Siswa/Alumni dan Milenial program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai pendamping, IMMACo mendorong para petani untuk memiliki kelembagaan di bidang usaha Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang lebih baik dan professional.

Hadirnya kelembagaan yang baik dan professional dengan proses bisnis yang jelas dan menguntungkan di bidang usaha Alsintan, tentunya akan mendorong peningkatan level mekanisasi pertanian. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan produktivitas padi dan kesejahteraan petani.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat Peringatan Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT)  Kemerdekaan Ke-79 Republik Indonesia baru-baru ini mengatakan Indonesia harus bangkit menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2029.

“Mari kita jadikan hari kemerdekaan ini sebagai momentum bagi sektor pertanian untuk bangkit menjadi lumbung pangan dunia," sebut Menteri Amran.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dalam kesempatan menghadiri rapat koordinasi progress IMMACo di BBPMKP, Rabu (21/08) mengatakan peran BPPSDMP sebagai pusat pengembangan SDM pertanian sangat signifikan dalam mendukung program IMMACo.

“Terkait dengan korporasi petani, kita akan melakukan pendampingan sehingga proses bisnis korporasi ini bisa dapat berkembang dengan cepat dan baik dan tentu saja memberikan manfaat bagi para petani dan anggotanya”, jelas Santi.

Lebih lanjut Santi mengatakan peran penting milenial dalam membangun korporasi.

“Milenial menjadi pengungkit korporasi yang akan kita bangun bersama, karena itu dibutuhkan pendampingan secara intensif dari para milenial untuk mendukung berkembangnya korporasi”, lanjut Santi.

IMMACo merupakan program inisiatif Kementerian Pertanian untuk memperluas lahan produktif padi dengan mengintegrasikan sub sektor terkait dalam rangka mewujudkan Swasembada dan Lumbung Pangan Dunia tahun 2029.

Staf Khusus Menteri bidang Kebijakan Pertanian Sam Herodian mengatakan, adanya IMMACo diharapkan proses produksi padi akan semakin efisien, petani semakin produktif, dan bargain position petani semakin tinggi.

“Kedepan IMMACo akan menggunakan pertanian modern, alat-alat modern berbasis IoT sehingga petani akan lebih mudah dan milenial akan lebih tertarik dengan pertanian”, jelas Sam.

Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP), Sukim Supandi, penanggungjawab program IMMACo Wilayah Kabupaten Indramayu mengatakan komitmennya untuk terus melakukan pengawalan pendampingan secara intensif dan aktif memonitoring perkembangan pembangunan korporasi.

Pendampingan kepada petani dilakukan melalui pengawalan pemanfaatan program dan bantuan pemerintah serta pelaporan aktifitas harian, mingguan dan bulanan. 

Para pendamping nantinya akan tinggal di posko-posko wilayah pengembangan yang tersebar di lima Kecamatan di Kabupaten Indramayu selama dua atau tiga bulan kedepan untuk melakukan pendampingan secara intensif, agar para petani dapat leluasa melakukan konsultasi dan koordinasi terkait pengembangan korporasi.