Taiwan – PPMKP : Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Heri Suliyanto bertolak ke Taiwan dalam rangka menghadiri Yushan Forum 2018 mewakili Kementerian Pertanian. 11-12 Oktober 2018. Dalam kesempatan tersebut Heri menyampaikan progress report dua proyek kerjasama pertanian Indonesia dan Republik Of China/Taiwan yakni Intergrated Agricultural Demfarm Corporation di Karawang Jawa Barat dilaksanakan Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian. Tujuan dari program ini adalah untuk mempercepat proses diseminasi teknologi pertanian secara langsung kepada petani dan kelompok tani. Melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Kementan melakukan demonstrasi farming (demfarm) Korporasi Petani di beberala wilayah, salah satunya adalah di Karawang, Jawa Barat. Keberhasilan model pertanian korporasi di Karawang diharapkan menjadi tempat pembelajaran kawasan-kawasan lainnya di Indonesia dalam membangun pertanian modern berbasis korporasi. Dalam kesempatan tersebut Heri memaparkan pula mengenai Streghtening Incubator Agribusiness with Human Resources Development yang dilaksanakan Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Bandung Jawa Barat yang merupakan proyek pembiayaan untuk mendirikan sarana prasarana pelatihan, pelatihan untuk Penyuluh dan Petani, serta pemasaran hasil melalui bavas.
Heri menuturkan banyak peluang yang dapat dimanfaatkan dalam hubungan kemitraan berkelanjutan secara regional terutama dalam bidang pertanian yang dibangun ROC/Taiwan diantaranya program peningkatan kesejahteraan, pemberrdayaan, pengembangan kelembagaan petani dan program pelatihan untuk petani muda guna mendukung regenerasi pertanian,
“Mereka akan membangun Farmer Academy, yaitu tempat petani berlatih ini yang diharapkan bisa dijalin kerjasama dengan Indonesia melalui program magang petani, “tuturnya.
Yushan Forum merupakan forum dialog Asia untuk inovasi dan kemajuan yang diprakarsai ROC/Taiwan dengan tujuan memperluas peluang multifaset untuk kerjasama dan memfasilitasi pertukaran ide, bakat, teknologi dan inisiatif social. Forum ini merupakan upaya Taiwan untuk memperdalam kemitraan dengan negara – negara Asia. Yushan Forum pertama kali digelar tahun 2017 dengan thema “ Fostering Social and Economic Connectivity with Southeast and South Asia,” tahun ini thema yang diusung “Working Together for Regional Prosperity” atau Bekerja bersama untuk Kemakmuran., menghadirkan 48 orang pembicara internasional diantaranya Former Presiden South Africa / Nobel Peace Prize Laureate 1993, FW de klerk, Nobel Peace Prize Laureate 2012 dari India , Tailash Satyanti , para Menteri/mantan Menteri negara – negara mitra kerjasama Taiwan , Akademisi dan pimpinan international NGO dengan peserta dari 18 negara, di antaranya India, Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, Kamboja, Myanmar, Australia, Selandia baru dan negara mitra Kebijakan Baru Arah Selatan ( New Southbound Policy/NSP) lainnya dibuka oleh Presiden Taiwan yang merupakan Presiden perempuan pertama Taiwan Tsai Ing -wen. Dalam sambutannya Presiden menyampaikan penghargaan kepada para peserta dialog. Yushan Forum telah membuktikan komitmen Taiwan terhadap Kebijakan Baru Arah Selatan (NSP) dan memperlihatkan kegigihan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Untuk diketahui Yushan dikenal sebagai Gunung Jade atau Tongku Saveq dalam masyarakat adat Bunun, adalah puncak tertinggi di Asia Timur. Dengan kemudahan akses yang relatif keatas, Yushan merupakan simbol aspirasi Taiwan untuk keunggulan serta persahabatan yang hangat terhaap orang - orang dari negara - negara sekitarnya.