Beritautama.net, BOGOR – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengharapkan, untuk jangka pendek para peserta Pelatihan Kepemimpinan (Latpim) Tk. III Angkatan XIV lingkup Kementan dapat menyelesaikan proyek perubahan (proper) di instansinya.
Demikian diungkapkan Dedi saat menutup Latpim di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Jum’at (2/8) lalu. Ia yakin dengan bimbingan para mentor, widyaiswara hal itu bisa dilaksanakan.
Adapun persoalan yang menyangkut biaya, kata dia, dengan kewenangan penggunaan anggaran yang dimiliki dan dengan azas efisiensi, efektivitas serta prioritas proper dapat segera dilaksanakan.
“Tingkatkan teknologi inovasi, kita semua sangat berharap dari pelatihan ini lahir pemimpin – pemimpin jaman now dan jaman next dengan kemampuan yang terus meningkat dan rasa percaya diri yang tinggi begitu keluar dari PPMKP ini,” ungkapnya, Jumat (09/08).
Hal senada diungkapkan Bustanul Arifin Caya Kepala Pusat Pelatihan Pertanian. Dijumpai seusai acara Ia menuturkan Latpim ini diharapkan akan menghasilkan aparatur – aparatur calon pemimpin di Kementerian Pertanian (Kementan) yang mempunyai integritas, kompetensi dalam memimpin dan menjadi penggerak atau motivator di instansi masing – masing. Sehingga lanjutnya dengan hadirnya para pemimpin ini kedepan Kementan akan dapat mendukung produksi yang lebih baik untuk mencapai target swasembada, ekspor meningkat dan mendukung kesejahteraan petani dan pertanian Indonesia kedepan.
“PPMKP adalah kawah candradimuka calon – calon pemimpin di Kementerian Pertanian,” ujarnya.
Latpim Tk. III angkatan XIV lingkup Kementan ditutup sehari pasca 40 peserta memaparkan proyek perubahan dan dinyatakan lulus 100 persen. Terpilih tiga peserta dengan banner proper terbaik , mereka adalah Muhamad Agung Sunusi dari Direktorat Sayur dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura dengan proper berjudul Si Mantab yakni Akselerasi Penerapan Manajemen Tanam Bawang Merah Berbasis Web dan Android, Erma Suryani dari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP) Setjen Kementan dengan proper berjudul Aklamasi yaitu Akselerasi Layanan Masyarakat berbasis Aplikasi dan Maman Suparman dari Badan Karantina Pertanian dengan proper E – Pikat (elektronik Protokol Impor Benih Tumbuhan) sebuah percepatan layanan penerbitan protocol impor benih tumbuhan.
Widianto Plt. Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan menuturkan penilaian didasarkan pada kelengkapan informasi, enggunaan grafik dan keindahan (tata letak, pemilihan warna, huruf dll). Para peserta dengan banner terbaik mendapat apresiasi yang diserahkan langsung Ka. Badan . (RG/PPMKP)