Ciawi -- Sekitar pukul 05.00, 30 orang peserta Pelatihan Manajemen Kelembagaan Penyuluhan Mendukung UPSUS antusias berkumpul di halaman Komplek Asrama Bumi (PPMKP) mereka akan melakukan kunjungan lapang ke produsen benih PT. Sang Hyang Seri di Kabupaten Subang dan Balai Besar Peramalan Organisme pengganggu Tumbuhan (BBOPT) berlokasi di Jatisari kabupaten Karawang Jawa Barat, Rabu (17/10)
PT. Sang Hyang Seri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agroindustry. Perusahaan ini mempunyai misi menghasilkan produk agroindustri bermutu melalui pemanfaatan sumberdaya perusahaan secara efisien dan efektif untuk memberikan manfaat optimal bagi stakeholders. Dengan adanya perusahaan ini, maka agroindustri di Indonesia menjadi berkembang. Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) ini, mendampingi balai-balai benih dalam memproduksi benih. Tetapi dalam memproduksi benih padi bersertifikasi, Sang Hyang Seri bermitra dengan para petani penangkar yang berada di daerah sekitar. Kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan diIndonesia , yaitu perbaikan varietas-varietas tanaman pangan lokal dengan mengadakan kerjasama dengan pihak asing; perbanyakan sifat varietas unggulan yang sudah ada dipasar; membuat varietas padi komposit; mengadakan penelitian teknologi agronomis terapan guna peningkatan nilai ekonomis lahan. Tempat – tempat yang dikunjungi peserta diantaranya tempat pengolahan benih yang terdiri dari Research area, Drying area,Storage area (tempat penyimpanan benih), Seed Processing, Packaging area dan Breeding Centre selain mengunjungi tempat – tempat tersebut peserta mendapat waktu berdiskusi dengan manajemen seputar varietas – varietas baru yang dilepas yang sesuai dengan kondisi lahan di Musi banyuasin dan Muratara, serta keunggulan dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Ahmad Yani General Manager PT. Sang hyang Seri sangat mengapresiasi kunjungan tersebut. Pihaknya mengharapkan kepada para peserta agar lebih mengeratkan hubungan emosional secara korporasi dengan adanya suatu kerjasama. Sistem kerjasama Sang Hyang seri dengan Pemda bisa digaungkan, sehingga untuk penyediaan benih khususnya untuk sumsel bisa saling adopsi.
“Misalnya ada varietas lokal, kerjasamakan, transformasi, perbanyakan dilakukan di sukamandi, jadi dari kunjungan ini ada hasil dan terobosan untuk mengembangkan produk padi lokal untuk bisa dilepas dan uji demplot di Sukamandi begitupun sebaliknya produk Sang Hyang Seri dicoba di Sumsel dan pengawalan dilakukan Bersama - sama “, harapnya. Lebih jauh dikatakan Ahmad Yani pola – pola kerjasama seperti ini sudah diusulkan kepada pihak manajemen.
Sementara Haryati Penyuluh Pertanian dari Muratara mengungkapkan dirinya merasa senang bisa diajak berkunjung ke Sang Hyang Seri melihat langsung tempat pembenihan.
“Tadinya hanya bayangan saja bisa berkunjung, sejak jadi penyuluh dari tahun 1991 baru sekarang bisa melihat langsung, “ tuturnya.
Di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBOPT), peserta mendapat informasi mengenai tugas dan fungsi (BBOPT) yakni melaksanakan, mengembangkan dan peramalan OPT, rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu peserta dibekali informasi mengenai beragam jenis hama dan penyakit, gejala dan cara pencegahan yang efektif. Lilik Retnowati Kepala Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi menyambut baik kedatangan para peserta dan mengharapkan hasil dari kunjungan ini bisa diterapkan di wilayah masing – masing.(Regi – PPMKP)