Depok – PPMKP : Indonesia sebagai sebuah negara dengan kondisi geografis antar daerah yang sangat berjauhan dengan akses jalan darat dan laut sebagian besar belum mapan sehingga sulit dijangkau sudah seharusnya mampu menggunakan dan mengembangkan teknologi komunikasi berbasis komputer dan internet secara serius. Kemajuan teknologi jaringan komputer dan pesatnya perkembangan internet, telah memungkinkan semua pihak untuk dapat menerapkannya di segala bidang termasuk dunia pendidikan dan pelatihan.
Sejalan dengan perkembangan tersebut , e-learning menjadi pilihan Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Hal tersebut diungkapkan Nani Sufiani Widyaiswara Ahli Madya PPMKP, saat melakukan kunjungan ke Pusdiklat Pegawai Kementerian Pendidikan dan Budaya RI di Jakarta, Jum’at (11/1).
“ PPMKP mulai fokus memanfaatkan penggunaan teknologi dalam penyelenggaraan pelatihan , pilihannya adalah e- learning, “ ujarnya.
Nani menjelaskan e- learning merupakan istilah yang menekankan terhadap kegiatan pembelajaran yang menggunakan teknologi jaringan komputer dan internet. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat investasi yang harus dikeluarkan akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan investasi bentuk lain (fisik) untuk tujuan sejenis, termasuk aspek pemeliharaannya.
“ Yang dibutuhkan adalah keterampilan dan kehandalan dari pengelolanya,” Jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Rita Setiawati, Kepala Bagian Umum PPMKP menuturkan tahun lalu lembaganya sudah mulai menggunakan pelatihan berbasis e-learning dan tahun ini pihaknya akan melengkapi infrastruktur Ims e – learning dan untuk mengembangkan sistem e-learning tersebut maka tim PPMKP yang terdiri dari pejabat struktural, fungsional widyaiswaram dan staf Informasi teknologi (IT) berkunjung ke Pusdiklat Pegawai Kementerian Pendidikan dan Budaya. Menurutnya Pusdiklat Pegawai Kemendikbud sama-sama mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan kediklatan seperti latsar CPNS.
“ Tahun ini PPMKP akan mencoba menerapkan skenario PKTBT e – learning pada Latsar CPNS, “” Ungkap Rita.
Sementara itu Rizal Fungsional Pusdiklat Pegawai Kemendikbud menjelaskan dalam proses pemanfaatan teknologi, Pusdiklat Kemendikbud menerapkan pola alur latsar dalam bentuk pembelajaran online, pembelajaran dikelas, dan evaluasi akhir. Lebih jauh diungkapkan Rizal Khusus untuk pembelajaran online, CPNS diwajibkan untuk mengikuti pembelajaran online dan tutor memberikan evaluasi pembelarajan online tersebut. Rizal menegaskan dari Perka LAN tentang kediklatan CPNS 20% dimanfaatkan Kemendikbud untuk membuat CPNS nya berbeda dengan Kementerian atau Lembaga lain dalam bentuk pembelajaran online dan magang.
“ Online fokus pada pembentukan perilaku, sementara magang fokusnya lintas unit kerja, “ terangnya
Sejatinya pemanfaatan e-learning sebagai salah-satu metode pembelajaran non klasikal akan sangat membantu selama adanya insfrastruktur/ fasilitas penunjang tanpa mengurangi aspek kualitas dan tujuan dari diklat. Proses Pendidikan dan belajar secara online kini semakin digemari masyrakat. Menurut data dari berbagai sumber Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tren positif terkait kebutuhan Pendidikan online (e – learning) .(PPMKP)