BOGOR – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian melalui Training of Trainers (TOT) Pompanisasi bagi Aparatur.
Program pelatihan ini difokuskan untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan air irigasi melalui pompa, yang bertujuan untuk mendukung peningkatan produksi padi nasional, khususnya di lahan-lahan tadah hujan dan rawa.
TOT Pompanisasi, diikuti oleh 60 peserta terdiri dari widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian, berlangsung dari 8 hingga 10 September 2024 di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi.
Para peserta dibekali dengan keterampilan teknis dari para pakar dari Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia dan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan).
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa program pompanisasi ini merupakan langkah konkret yang dilakukan Kementan untuk menjawab tantangan krisis pangan global dan perubahan iklim yang berdampak pada produksi padi.
“Pompanisasi adalah solusi tepat untuk memastikan ketersediaan air di lahan pertanian, terutama di musim kemarau. Dengan pelatihan ini, kita siapkan SDM yang lebih siap mengelola teknologi tersebut, guna meningkatkan produksi padi nasional,” ujar Amran.
Amran menilai pompanisasi mampu membantu mencegah gagal panen akibat kekurangan air, yang sering kali menjadi ancaman bagi lahan pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa TOT ini adalah bagian dari upaya BPPSDMP dalam mensukseskan program Menteri Pertanian dalam rangka peningkatan produktivitas padi nasional dengan meningkatkan kompetensi tenaga aparatur dalam hal ini widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh.
“Pelatihan ini bertujuan untuk membekali aparatur dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi pompanisasi. Kami berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk mendukung percepatan peningkatan produksi padi,” jelas Santi.
Sementara itu Kepala BBPMKP, Sukim Supandi menyampaikan pelatihan ini diharapkan mampu membekali peserta dengan keterampilan yang relevan untuk mengatasi tantangan modern di sektor pertanian.
“TOT Pompanisasi ini adalah bagian penting dalam memastikan SDM pertanian kita memiliki kompetensi yang memadai untuk mengoptimalkan teknologi dan program pompanisasi demi mendukung produktifitas padi” ujar Sukim.
TOT Pompanisasi ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi peserta untuk menyebarkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh kepada petani di seluruh Indonesia. Ini adalah bagian dari upaya besar Kementerian Pertanian dalam menjaga ketahanan pangan nasional, meskipun dihadapkan pada ancaman cuaca ekstrem dan perubahan iklim.*
*Humas BBPMKP