Posted in Berita on Jun 28, 2016.

Kementerian Pertanian sejak awal sangat serius dalam mengejar target swasembada pangan. Strategi peningkatan produksi yang ditempuh diantaranya melalui peningkatan produktivitas, upaya-upaya peningkatan luas tanam baik melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah. Karena memang hasil pertanian tidak hanya ditentukan oleh cuaca, iklim, kesuburah tanah, dan penggunaan pupuk berimbang. Dalam hal ini, inovasi teknologi juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan produksi hasil pertanian. Petani yang menggunakan teknologi tepat guna relatif memproduksi hasil pertanian lebih banyak dibanding mereka yang mengandalkan teknologi manual.

Perlu kita cermati, target produksi 2015-2019 untuk padi harus meningkat 2,21%/tahun, jagung 5,57%/tahun, dan kedelai 60,81%/tahun. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan produksi padi sebesar 76,23 juta ton atau naik sebesar 1,65% dari tahun 2015.Target tersebut masih memungkinkan dengan tersedianya berbagai inovasi dan teknologi hasil Balitbangtan Kementerian Pertanian yang belum secara optimal diimplementasikan di tingkat petani.

Untuk memenuhi kebutuhan dan upaya peningkatan produksi, padi tak hanya ditanam di sawah beririgasi, tapi juga di lokasi sub optimal. Karena itu penggunaan varietas spesifik lokasi akan lebih baik. Selain produktivitasnya lebih tinggi, juga tahan terhadap hama penyakit. Perlu diketahui, peningkatan produksi padi sekarang ini tidak hanya dilakukan di sawah beririgasi, tapi juga merambah pada lahan rawa, pasang surut hingga rawa lebak. Masing-masing lokasi tanam sudah memiliki varietas unggul yang sesuai. Namun hingga sekarang varietas benih belum merata dan petani cenderung masih menggunakan varietas lama, sehingga berpengaruh pada produktivitas yang dihasilkan. Bentuk geografis Indonesia yang beraneka ragam dan berbeda-beda di setiap provinsi tentu menjadikan struktur tanah berbeda sehingga muncul lahan rawa, rawa lebak dan lain-lain. Ini harus kita atasi, benih harus tersedia untuk petani dimanapun.

Alhamdulillah, berbagai inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi telah dihasilkan dan diseminasikan.  Salah satu inovasi yang tengah digalakan adalah cara tanam Jajar Legowo Super, ini merupakan implementasi terpadu teknologi budidaya padi inovasi Balitbangtan berbasis cara tanam Jajar Legowo yang meliputi Varietas Unggul Baru (VUB) potensi hasil tinggi, dekomposer sebelum pengolahan tanah, pupuk hayati dan pemupukan berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan ambang kendali, serta alsintan (khususnya transplanter dan combine harvester).

Sumber : https://www.tabloidsinartani.com/