CIAWI—Arsip adalah dokumen di masa lalu, dokumen di masa sekarang, dan sejarah untuk masa yang akan datang. Arsip adalah unsur yang strategis jika dikelola dengan baik dan benar. Oleh karenanya diperlukan tenaga fungsional arsiparis yang cakap dan profesional. Maka setelah melalui pendidikan dan pelatihan fungsional arsiparis harus lahir arsiparis-arsiparis baru yang profesional. Demikian dikatakan Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, Firmanuddin, SE, Ak., pada penutupan Diklat Arsiparis Tingkat Terampil di Komplek Mega PPMKP, Ciawi-Bogor, Rabu (22/).
Dalam amanatnya, Firmanuddin juga menekankan agar semangat belajar dan bekerja yang telah tumbuh melalui pelatihan ini tetap dijaga dan dipelihara. “Kemampuan untuk mengelola rasa semangat, kekompakan dan networking harus senantiasa dijaga dan dikembangkan. Jangan sampai semangat yang timbul pada saat ini jadi hilang karena menghadapi suasana di kantornya masing-masing,” tambahnya.
Networking, baik dengan sesama peserta maupun dengan pihak-pihak lain, menjadi penting ketika fungsional arsiparis menghadapi masalah yang tidak bisa dipecahkan sendiri. Solusi atas permasalahan tersebut mungkin bisa didapat melalui sharing dengan sesama mantan peserta atau pihak lain.
Sebagai Sumber Daya Manusia yang profesional, fungsional arsiparis, tambah Firmanuddin, harus memiliki semangat untuk terus belajar. Pengembangan kemampuan dalam menghadapi tugas-tugas di instansi masing-masing harus terus dilakukan. “Kita akan menemukan “jurus-jurus” baru pada saat di lapangan. Hanya kemampuan dasar saja yang sama, pengembangannya bisa jadi berbeda,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Diklat, Luh Putu A. Yani, SE, MM, dalam laporannya mengatakan bahwa Diklat Arsiparis Tingkat Terampil ini adalah hasil kerja sama antara Unit Kearsipan Biro Keuangan dan Kearsipan Setjen Kementan dengan PPMKP. Diklat ini telah belangsung selama satu bulan, sejak 22 April hingga 22 Mei 2013, dan iikuti 30 orang peserta. **(dnf/ed: mnh)