Posted in Berita on Aug 13, 2020.

Ciawi Bogor – PPMKP : Untuk pertama kalinya Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2020. Diikuti 60 peserta lintas instansi kegiatan dibuka ,Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), di Ciawi Bogor Jawa Barat, Rabu (12/8).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan terselenggaranya PKN Tingkat II angkatan XVII ini merupakan inisiatif Kepala PPMKP Yusral Tahir.

“ Yang pertama inisiatif. Inisiatif kapus ciawi ingin menyelenggarakan PKN Tingkat II luar biasa, didukung sarana prasarana dengan fasilitas lengkap, Widyaiswara yang mumpuni, kurikulum dan pasar yang luar biasa. Pasarnya siapa? Pejabat eselon lingkup Kementan, ditambah eselon II pemda kabupaten di Jawa Barat, ditambah Kementerian dan Lembaga lain serta Pemda diberbagai wilayah Indonesia. “ urai Dedi Nursyamsi.

Hal tesebut ditambah dengan support dari Mentan SYL yang menjadi dasar keyakinan untuk bergerak melakukan pendekatan dan menjalin komunikasi yang intens dengan pihak Lembaga Administrasi Negara (LAN).

“ Support luar biasa diberikan Menteri Pertanian atas pelaksanaan program PKN Tingkat II Angkatan XVII bisa dilihat dari alokasi anggaran yang diberikan untuk pelatihan, maintenance dan sarana prasarana, “ jelasnya.

Support Mentan tersebut dijadikan kekuatan untuk menjalani serangkaian proses lanjutan diantaranya presentasi bagaimana kesiapan infrastruktur, kurikulum, widyaiswara dan support pimpinan. Akhirnya LAN menyambut baik dengan melakukan visitasi dan cross check berbagai sarana dan prasarana..

Proses panjang berbuah manis, LAN memberikan kepercayaan kepada Kementan melalui PPMKP BPPSDMP. Kepercayaan tersebut dituangkan LAN dalam wujud mengeluarkan ijin prinsip. Penyelenggaraan PKN tingkat II angkatan XVII tahun 2020.

“ Akhirnya kita buat sebuah perencanaan dibawah bimbingan LAN termasuk Widyaiswara sebagian dari sana sebagian dari Ciawi, Alhamdulillah dengan kerja keras teman – teman Ciawi dan didukung sepenuhnya oleh pimpinan kita, PKN Tingkat II Angkatan XVII terlaksana dan dibuka oleh Mentan,” ungkapnya.

Untuk keberlanjutan program Dedi Nursyamsi berharap support berupa anggaran terus dipertahankan. Demikian pula dukungan dari para alumni. Alumni dituntut bisa membuktikan adanya perubahan perilaku yang signifikan yang berujung pada adanya peningkatan produktivitas kinerja.

“ Setelah mengikuti PKN Tingkat II disini para alumni harus ada perubahan persepsi, mindset, perilaku, behavior itu arahnya peningkatan kinerja, kinerja yang bersangkutan dan kinerja organisasi yang akan berujung pada peningkatan produktivitas pertanian, “ urainya.

Kepala Badan berharap PPMKP terus melakukan upgrade ilmu pengetahuan para Widyaiswaranya mengikuti perkembangan jaman.

“ Seperti kita ketahui perkembangan Information, Communication Technologi (ICT) sangat luar biasa. Kombinasikan kurikulum secara virtual dan konvensional. Ini yang harus kita sempurnakan, “ tuturnya.

Yang tak kalah penting menurut Dedi Nursyamsi dari sisi penyelenggaraan, lagi – lagi support dari pimpinan, yang menjadi jaminan kegiatan ini tetap berlangsung. Bukan hanya dari pimpinan Kementan tetapi juga dari instansi lainnya.

“ Ini tempat kita semua, tempat penggemblengan kita semua, tempat untuk kawah candradimuka kita semua untuk meningkatkan kapasitas pemimpin utamanya eselon II, “ pungkasnya.

Sebagai informasi PKN Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2020 dilaksanakan mulai 12 Agustus – 8 Desember 2020 dengan metode blended learning (klasikal dan virtual). Peserta berasal Kementan, 36 orang, tiga orang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dua orang dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KPDTT), 10 orang dari Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), tiga orang Kementerian Perdagangan dan enam orang dari Pemerintah Daerah yakni dari Provinsi Banten, Jawa Timur, Jawa Barat dan Riau.(RG/PPMKP)