Ciawi – Delapan butir rekomendasi mahasiswa pertanian seindonesia di deklarasikan dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi – Bogor, Selasa(4/12). Deklarasi ini menegaskan bahwa Republik Indonesia harus berdaulat penuh atas pangan dan pertanian yang dihasilkan oleh bangsa sendiri.
Deklarasi dibacakan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM IPB Muhammad Nurdinsyah, disaksikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan ratusan mahasiswa pertanian se Indonesia, dari 40 perguruan tinggi negeri dan swasta serta 6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).
Dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia diselenggarakan Training of Mapping (TOM) oleh Himpunan Alumni IPB bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
TOM dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 23 November lalu kepada 35 perwakilan mahasiswa pertanian Indonesia. Dan pada tanggal 4 Desember diadakan acara puncak
Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia.
Hasil `mapping` (pemetaan) dan profiling yang sudah dilakukan para mahasiswa pada tahapan TOM diapresiasi para stakeholder pertanian dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian yang secara khusus datang langsung menghadiri Pertemuan Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian se-Indonesia untuk mendengarkan hasil pemetaan dan profiling implementasi program-program strategis nasional Kementerian Pertanian mengungkapkan ini terobosan untuk dunia pertanian.
,“ini pertama dalam sejarah mahasiswa turun ke lapangan menganalisis permasalahan-permasalahan yang ada di petani, kemudian di laporkan, dan didiskusikan, lalu membuat rekomendasi sehingga dicarikan solusi," ujar Amran
Ia juga mengapresiasi hasil pemetaan di lapangan yang dilakukan oleh para mahasiswa melalui kegiatan Training of Mapping (TOM) yang bekerja sama dengan Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA- IPB).
“ Kegiatan ini harus dilajutkan, “ ujar Amran
Sementara itu Ketua HA – IPB Fathan Kamil mengatakan, 4 Desember ini merupakan moment strategis bagi mahasiswa pertanian Indonesia untuk berdialog dan menyampaikan langsung temuan – temuannya di lapangan.
"Mereka juga berkesempatan menyampaikan gagasan strategis kepada Menteri Pertanian untuk mengawal pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan mensejahterakan," kata Fathan.
Lebih jauh Fathan menuturkan sedikitnya ada tiga poin hasil pemetaan yang dilakukan para mahasiswa pertama ditemukan fakta dan data tentang status program pertanian di wilayah tempat mahasiswa melakukan pemetaan, ada beberapa progres
namun banyak yang perlu dibenahi.
Kedua, para mahasiswa menangkap beberapa harapan para petani dan perangkat desa tentang impian kemajuan dan pembangunan desa maju versi masyarakat.
Ketiga, para mahasiswa sudah berani memberikan beberapa rekomendasi kepada menteri pertanian tentang apa saja area atau celah perbaikan program yang harus ditindaklanjuti.
"Semua temuan di lapangan dipaparkan oleh mahasiswa dihadapan pak menteri pertanian langsung," kata Fathan.
Menurut Fathan kegiatan untuk mengawal proses pembangunan pertanian yang melibatkan mahasiswa dapat dijadikan agenda tahunan agar terus belanjut. Mengingat para mahasiswa merupakan calon generasi penerus bangsa yang harus tau dengan persoalan pertanian di lapangan.
Inilah 8 (delapan) butir isi Deklarasi :
Melaksanakan hasil Pertemuan Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia sebagaimana yang telah dirumuskan secara kosisten.2. Mempercepat pertumbuhan petani muda Indonesia dengan terus membina diri dan mengasah berbagai kompetensi terkait pertanian sesuai latar belakang perguruan tinggi masing-masing mahasiswa dan terus menguatkan integritas diri.
3. Meningkatkan kerja sama yang efektif dan saling membantu dalam pelaksanaan, pengembangan, dan peningkatan program-program kemahasiswaan yang menunjukkan kemajuan pembangunan pertanian Indonesia berkelanjutan.
4. Memelihara hubungan dan sinergitas dengan semua stakholerders pertanian Indonesia, baik pemerintah, lembaga non pemerintah, dan berbagai organisasi lainnya yang sevisi mendukung pertanian Indonesia.
5. Mempromosikan wirausaha bidang pertanian sebagai pendorong utama pencipta lapangan kerja, kemandirian, dan pemberdayaan ekonomi wilayah.
6. Meminta Kementerian Pertanian untuk lebih intens dalam mengkomunikasikan program-program yang dilakukan oleh lebih banyak lagi melibatkan serta menyerap aspirasi dari berbagai unsur stakeholders Pertanian Indonesia seperti mahasiswa, para petani, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya.
7. Mengawal setiap program Kementerian Pertanian di tiap regional agar terlaksa dengan sebaik-baiknya dan berpihak kepada para petani dan kemandirian desa.
8. Menyelanggarakan agenda tahunan Pertemuan Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesi sebagai wadah implementasi dan pegadilan hasil Deklarasi Ciawi secara berkelanjutan.(yudiilys, edit rsl)