Cimanggu Bogor – PPMKP : Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyambut baik masukan – masukan terkait program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostra Tani) yang terstruktur dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE – KP) di Cimanggu Bogor Kamis, (28/11).
“Kerjasama BPPSDMP dengan Badan Litbang sungguh luar biasa, dalam media seperti ini kita diskusi intens program – program Kementerian Pertanian terutama yang strategis termasuk Kostra Tani, kedepan harus lebih intens dan lebih dalam lagi bagaimana kita mengoperasionalkan Kostra Tani dari tingkat kecamatan hingga level desa, “ urainya.
Dikatakannya konsep dan masukan dari PSE – KP tentang bagaimana mengembangkan kelembagaan bisnis usaha sangat rinci mulai dari pelaku, program sasaran sampai outputnya. Sehingga BPPSDMP tinggal mengadopsi. Demikian pula dengan bagaimana membangun pusat data dan informasi, pelaku mulai dari mantri statistik, BPP, sampai data – data statistik pertanian (luas lahan, prouktivitas, LTT, luas panen) konsepnya sudah tersedia. Sehingga tim pusat dalam hal ini Kostranas tinggal mengadopsi untuk segera diimplementasikan di Kostra Tani tingkat kecamatan.
Kostra Tani menurut Dedi, adalah wadah, sementara isinya, programnya, tehnisnya dari direktorat jenderal terkait. Sehingga menjadi penting bagaimana mendrive seluruh program unit eselon I menjadi satu.
“Ibarat orchestra, pemainnya banyak, alat musik banyak tapi dirigennya cuma satu. Ini penting mengorchestra semua kegiatan pembangunan pertanian yang ada sehingga menjadi enak didengar, “ ujarnya.
Ia menandaskan inti dari Kostra Tani bagaimana meningkatkan produktivitas, kualitas dan yang tidak kalah penting ilir digarap.
“Jadi produktivitas tidak hanya dalam bentuk ton/ha tapi dalam bentuk rupiah/ha,” tandasnya
Dari masukan – masukan yang disampaikan PSE – KP dikatakannya ada beberapa literasi yang harus lebih rinci dan lebih mendalam terutama terkait peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam pembangunan pertanian dan inilah yang perlu diperdalam lebih jauh.
Ia menjelaskan selanjutnya BPPSDMP akan melaksanakan uji coba teleconference pada Desember antara BPTP dengan Menteri pertanian, menindaklanjuti Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Menteri Dalam Negeri, membangun model, mencetak Buku/Dokumen UU No.16 & UU No. 23 (RG/PPMKP)