Posted in Berita on Sep 19, 2020.

Lampung : Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor melaksanakan Bimtek Aplikasi Laporan Program Utama Kementan Bagi BPP Kostratani di Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) dan Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung.

Bimtek dilaksanakan 16 – 17 September 2020 berkolaborasi dengan Bapeltan Lampung.

“ Dalam menyatukan aksesibilitas BPP di propinsi Lampung, dilaksanakan secara terpadu antara Bapeltan Lampung dan PPMKP Ciawi.Karena wilayah binaan kami di Lampung, kami mensupport kegiatan Bimtek dengan menerjunkan SDM Bapeltan, dan koordinasi internal provinsi Lampung., “ ujar Rony Angkat Kepala Bapeltan Lampung.

Bimtek membuahkan hasil terkoneksinya 24 BPP di Lamtim dan Sembilan BPP di Tubaba dengan Agriculture War Room (AWR) di Jakarta.

“ Sampai hari ini sudah semua BPP di Lamtim dan Tubaba hijau, yang berarti sudah terkoneksi dengan AWR, dan sudah menginput data, “ ujar Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Yusral Tahir , Sabtu (19/9).

Dari hasil ini Yusral Tahir menuturkan hal ini sesuai dengan tujan Bimtek yakni meningkatkan kapasitas penyuluh di BPP dalam penyampaian laporan pada aplikasi pelaporan program utama Kementan.

“ Bimtek untuk membuka konektivitas BPP dengan AWR di Jakarta, agar penyuluh bisa segera menyampaikan data terkait peran BPP sebagai pusat data dan informasi, “ ungkap Yusral Tahir.

Yusral Tahir melanjutkan, selain peran tersebut, peran lain Kostratani yakni pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.

“ Penyuluh sekarang ini diposisikan sebagai kunci pembangunan pertanian. Penyuluh adalah pasukan inti, bermarkas di BPP dan petani adalah prajurit. Karena sangat diketahui penyuluhlah yang langsung berhubungan dengan para petani dimana disitulah potensi – potensi pertanian kita, bisa kita dapati, ” ujarnya.

Dia menambahkan sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pengembangan Kostratani juga bertujuan meningkatkan kerjasama pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui Kostrada di tingkat kabupaten dan Kostrawil di tingkat provinsi di bawah kendali KostraTanas di Jakarta.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan Kostratani adalah tempat berkumpul dengan cara-cara baru. Ia mengajak seluruh insan pertanian meninggalkan pola lama yang tidak cocok lagi digunakan untuk mengelola pertanian. Cara baru tersebut adalah pendekatan penggunaan teknologi 4.0 untuk menyatukan para petani dan penyuluh pertanian di seluruh Indonesia dengan Kementan di Jakarta untuk menghapus sekat pusat dan daerah. (Regi/PPMKP)