Posted in Berita on Dec 11, 2019.

MENULIS DAN MEMPUBLIKASIKAN

Oleh : Rizky Permana

Publikasi karya ilmiah menjadi agenda penting bagi para widyaiswara, bukan hanya sebagai prasyarat kenaikan pangkat atau pengmpulan angka kredit semata tetapi hal tersebut juga dilakukan untuk masa depan bangsa Indonesia. Karya ilmah yang tidak terpublikasikan hanya akan menjadi sarang laba – laba di dalam perpustakaan atau menjadi tumpukan kertas yang menggunung tanpa arti. Masalahnya sekarang adalah apakah karya tulis ilmiah tersebut menarik dan layak untuk dipublikasikan ?

Publikasi menarik selalu dimulai dari pemilihan judul yang tepat. Tepat disini perlu ditekankan bahwa judul tidak harus Panjang, penuh kiasan, atau berbahasa rumit namun singkat tetapi tepat dan memiliki daya pikat. Menurut rambu-rambu beberapa artikel e-journal judul dalam bahasa Indonesia ditulis maksimal 14 kata, sedangkan dalam bahasa Inggris 10 kata. Hal ini menunjukkan bahwa hal pertama yang perlu dilatih dalam pembuatan publikasi jurnal adalah bagaimana memformulasi judul . Setelah judul maka selanjutnya yang diperhatikan adalah jumlah halaman dari jurnal tersebut. Jurnal publikasi bukan tesis atau skripsi yang tebal. Semakin tebal jurnal biasanya pembaca akan malas mengeksplore lebih. Jurnal yang baik adaah singkat, padat, mengena kepada sasaran dan mampu menjawab kebutuhan pembaca. Jurnal yang ideal maksimal cukup 6—12 halaman saja.

Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah penulisan abstrak. Abstrak sendiri bisa dikatakan jendela pertama orang menilik sebuah karya. Sebagai jedela pertama tentunya abstrak harus mampu menyajikan sesuatu yang menarik dan mencakup keseluruhan inti jurnal sehingga pembaca mau memasuki jendela tersebut bahan membuka pintu jurnal untuk mendalami lebih jauh. Secara ideal abstrak ditulis secara singkat berisi 100—150 kata dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris.

Pada dasarnya, jurnal ilmiah sendiri berisi ide dasar penelitian, proses penelitian, hasil penelitian dan makna, pemanfaatan atau pengimplementasian. Isi dan lingkup artikel sebuah jurnal itu sama dengan isi tulisan tugas akhir yang disajikan dalam bentuk artikel bukan laporan penelitian atau kajian Semakin singkat semakin baik. Terkait dengan cara menemukan masalah untuk diiteliti, penulis harus memperhatikan hal sebagai berikut. Dalam meniliti, salah satu hal yang sulit ditemukan adalah masalah. Dicontohkan, dalam menggarap skripsi, kadang mahasiswa galau menentukan masalah apa yang ingin diteliti. Kalau sudah begitu, mereka akan berpikir keras mencari masalah yang belum pernah diteliti orang lain. Rasa ingin berbeda tentu sering dialami peneliti pemula. Lalu bagaimana cara menemukan masalah untuk diteliti? Ini bisa dilakukan dengan merujuk penelitian sebelumnnya. Istilah lain yang sering disebut ialah penelitan relevan.

Tidak perlu jauh-jauh mencari masalah, lihatlah identifikasi masalah yang ada dalam sebuah karya ilmiah. Suatu penelitian pasti menyisakan masalah yang belum diselesaikan, dari situ kita bisa menganalisisnya. Jika ingin meneliti jangan selalu beranggapan ‘meneliti dari awal’. Seseorang dapat melanjutkan sebuah penelitian yang diteliti orang lain. Ibaratnya orang meneliti kaki sapi. Jika seseorang sudah meneliti kaki kanan belakang sapi, kita tak perlu kemudian meneliti kaki yang sama dari awal. Tinggal melanjutkan kaki yang lainnya. Dan jangan lupa penulis harus sering-sering membaca penelitian. Apalagi sekarang sudah tersedia jurnal ilmiah baik online maupun tidak. Disitu ada banyak masalah yang bisa dilanjutkan penelitiannya.

Terakhir adalah bagaimana cara mempublikasikannya? Bagi orang awam akan mengaami kesulitan dalam mempublikasikan. Namun ada tips sederhana agar tulisan kita terpublish, yaitu Jika Anda masih tergolong pemula, jurnal dengan impact rendah lebih cocok untuk dipilih. Anda bisa mengirimkan makalah ilmiah Anda ke jurnal dengan impact factor kurang dari 0.5. Faktor dampak atau faktor pengaruh (Impact factor; IF) atau faktor dampak jurnal (journal impact factor; JIF) dari suatu jurnal akademik adalah ukuran yang mencerminkan jumlah rata-rata sitiran (sitasi) tahunan untuk artikel terbaru yang dipublikasikan di jurnal tersebut. Hal ini sering digunakan sebagai proxy untuk kepentingan relatif jurnal di dalam bidangnya; Jurnal dengan faktor dampak yang lebih tinggi sering dianggap lebih penting daripada yang memiliki tingkat dampak yang lebih rendah. Nah itulah sedikit tips bagaimana menulis dan mempublikasikan tulisan anda. Ayo Menulis dan….Ayo publikasikan tulisan kita…!!!!