Transformasi Pelayanan Publik, UPT Pelatihan Kementan Cetak Pemimpin Adaptif
CIAWI — Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) terus memperkuat peran strategisnya dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan X Tahun 2025, yang berhasil membentuk pemimpin birokrasi adaptif dan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan dalam berbagai kesempatan bahwa pembangunan SDM aparatur merupakan fondasi penting dalam mempercepat transformasi pelayanan publik.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa PKA bukan hanya tentang pemenuhan persyaratan jabatan, tetapi bagian dari upaya melahirkan pemimpin transformatif.
“Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi mereka merancang dan mengimplementasikan aksi perubahan yang memberi nilai tambah nyata bagi organisasi. Semangat inilah yang akan memperkuat kualitas pelayanan pemerintah di masa mendatang,” katanya.
Pelatihan yang telah berlangsung sejak 6 Agustus dan ditutup secara resmi pada 10 Desember 2025, diikuti oleh 41 peserta dari berbagai kementerian dan lembaga. Selama 91 hari kerja, peserta mendapatkan pembelajaran intensif melalui empat agenda utama yang mencakup kepemimpinan berbasis nilai Pancasila, kepemimpinan kinerja, manajemen kinerja, hingga aktualisasi melalui studi lapangan dan implementasi aksi perubahan. Aksi perubahan tersebut menjadi instrumen penting karena menuntut peserta menghasilkan solusi nyata yang dapat diadopsi dan membawa manfaat berkelanjutan bagi organisasi dan masyarakat.
Hasil evaluasi menunjukkan seluruh peserta dinyatakan lulus dengan capaian memuaskan, di mana 60,98 persen memperoleh predikat sangat memuaskan. Capaian tersebut mencerminkan kualitas proses pembelajaran di BBPMKP sebagai UPT Pelatihan yang berpengalaman dalam membentuk pemimpin sektor publik.
Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membentuk pemimpin yang mampu menggerakkan perubahan, bukan sekadar menjalankan rutinitas birokrasi.
“Pelatihan ini adalah perjalanan membangun karakter kepemimpinan. Kami berharap para peserta membawa pulang nilai-nilai adaptif, integritas, kolaborasi, serta inovasi, sehingga aksi perubahan yang dihasilkan dapat menjadi budaya organisasi, bukan hanya proyek sesaat,” ungkapnya.
Melalui PKA Angkatan X, Kementerian Pertanian menegaskan perannya dalam mendukung penguatan reformasi birokrasi nasional. Melalui BBPMKP, pengembangan kompetensi aparatur dilakukan secara terarah, berkesinambungan, dan berbasis kebutuhan organisasi. Pemimpin adaptif yang dihasilkan diharapkan menjadi motor penggerak peningkatan pelayanan publik yang lebih cepat, efektif, dan berpihak pada masyarakat