UPT Pelatihan Kementan Cetak Konsultan PVT Andal Lewat Pelatihan Profesional
UPT Pelatihan Kementan Cetak Konsultan PVT Andal Lewat Pelatihan Profesional
Bogor – Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) sukses menyelenggarakan Pelatihan Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Tahun 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementan untuk memperkuat kualitas SDM pertanian dalam menghadapi tantangan inovasi dan perlindungan hasil pemuliaan tanaman di Indonesia.
Pelatihan yang berlangsung selama tujuh hari ini dilaksanakan dengan metode blended learning, dimulai secara daring pada 6–9 Mei dan dilanjutkan secara luring pada 13–16 Mei 2025 di Komplek Surya BBPMKP, Ciawi. Sebanyak 38 peserta dari berbagai instansi hukum, perusahaan benih, serta perorangan yang bergerak di bidang kekayaan intelektual, mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dengan antusias.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menegaskan bahwa perlindungan terhadap inovasi pertanian harus diiringi dengan peningkatan kapasitas SDM yang mampu memahami aspek legal, teknis, dan etik.
“Konsultan PVT harus menjadi penghubung antara pemulia dan sistem perlindungan hukum yang efektif. Mereka adalah bagian dari ekosistem yang menjamin varietas unggul terlindungi secara sah,” ungkapnya dalam berbagai kesempatan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Kementan dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama antara BBPMKP dengan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) serta KPRI Agrohumaniora.
Materi pelatihan mencakup pemahaman mendalam tentang prinsip dasar PVT, prosedur permohonan hak, pemeriksaan substantif, ketentuan internasional, hingga etika profesi konsultan. Para peserta juga mendapatkan pembekalan langsung dari narasumber lintas kementerian dan lembaga seperti Kementerian Hukum dan HAM, Bareskrim Polri, dan Komisi PVT.
Selain itu, pelatihan juga dilengkapi dengan studi lapangan ke Instalasi Pengujian dan Penerapan Standar Instrumen Padi (IP2SP) serta sesi evaluasi akademik. Berdasarkan hasil akhir, seluruh peserta dinyatakan lulus 100 persen.
Kepala BBPMKP yang diwakili Ketua Kelompok Substansi Penyelenggara Pelatihan Wiwik Yuniarti menyampaikan rasa bangga atas antusiasme peserta dan kolaborasi lintas lembaga yang terbangun selama kegiatan.
“Kami terus berkomitmen menjadi ruang belajar profesional yang mampu melahirkan SDM pertanian yang unggul, berintegritas, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Semoga para peserta dapat menjadi konsultan PVT yang mampu berkontribusi aktif dalam melindungi hasil karya pemulia bangsa,” ujarnya.
Pelatihan Konsultan PVT ini merupakan pelaksanaan kedua sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2006. Ke depan, BBPMKP bersama PVTPP akan terus melakukan evaluasi dan pengembangan kurikulum agar pelatihan serupa dapat menjangkau lebih luas dan menjawab kebutuhan sektor pertanian modern.