Tuban - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura akan membina para petani cabai rawit di Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sujono mengatakan, pembinaan yang akan diberikan pemerintah mulai dari pola tanam, penggunaan bibit benih, hingga antisipasi gangguan hama. Spudnik mengaku, para petani cabai di Kabupaten Tuban selalu mengeluhkan sulitnya menanam dan memanen di saat musim hujan. "Jadi saya berpesan ke depan dapat melakukan manajemen tanam," kata Spudnik di sela-sela acara panen cabai rawit merah di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (10/2/2017). Manajemen tanam yang dimaksud adalah, para petani cabai tidak lagi menanam secara serentak, melainkan diatur waktu penanamannya. "Jadi tidak bisa tanam serentak, cabai ini diperlukan setiap hari, misalnya untuk Februari berarti tanam Oktober, rencanakan 3 bulan sebelumnya," tambah Spudnik Tujuan dari pembinaan juga sebagai langkah menekan tingginya harga cabai rawit merah yang belakangan ini naik signifikan. Tidak hanya itu, para petani di sentra produksi cabai rawit merah ini sebaiknya menjadi mitra pemerintah. Maksudnya, saat pemerintah membutuhkan cabai untuk operasi pasar, maka para kelompok petani cabai ini telah menyiapkan sesuai dengan yang disepakati. "Seperti di Temanggung, ada mitra atau petani binaan kita, setiap minggunya menyiapkan 2 ton sesuai kebutuhan pemerintah dengan harga Rp 25.000 per kg, dan kalau pemerintah lagi enggak butuh, maka petani bisa jual kemana saja," terang Spudnik. Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengolahan dan Pengemasan Hasil Hortikultura (PPHH), Sukarman, mengatakan setiap kelompok tani yang menjadi mitra binaan Kementerian Pertanian akan mendapat bantuan Rp 30 juta. Dana tersebut, kata Sukarman, bisa dimanfaatkan sebagai modal membangun infrastruktur pertanian. Seperti bikin pompa air, atau membeli alat-alat pertanian. (hns/hns) sumber & foto : detik.com