Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melepas 53 petani muda peserta magang Jepang tahun 2022 pada Selasa (19/04) di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Kabupaten Bogor.
Pelepasan peserta dilakukan secara resmi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Dalam arahannya mentan SYL mengharapkan nantinya para peserta magang dapat memanfaatkan kesempatan belajar di Jepang dengan maksimal
“Kalian pilihan Tuhan dan Negara. Kalian akan praktik langsung. Istimewa belajar ke Jepang ini. Di Jepang hanya 25 persen dari total seluruh negaranya yang digunakan untuk lahan pertanian. Tapi mereka mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, ekspor dan yang terpenting menyejahterakan masyarakatnya,” tutur Mentan SYL
Mentan SYL pun mengharapkan nantinya ilmu dan pembelajaran yang didapat selama magang di Jepang dapat diterapkan di Indonesia.
“Ilmunya, etos kerjanya, teknologinya, terapkan nanti di Indonesia,” harap Mentan SYL.
Magang Jepang merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang diwujudkan melalui pembelajaran secara langsung oleh petani muda Indonesia di bawah supervisi petani maju jepang selama satu tahun dan diharapkan dapat menjadi alat transfer teknologi, pengetahuan, etos kerja, dan kreatifitas dalam mengembangkan usaha pertanian menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam kesempatan yang sama mengatakan untuk menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern memerlukan adanya SDM yang unggul dan kompeten.
“Kementan melakukan banyak cara supaya peningkatan SDM pertanian berjalan secara masif dan sistematis. Peluang pelatihan atau magang di negara-negara maju dalam bidang pertanian seperti Jepang, Taiwan, Australia, dan Korea harus dimanfaatkan dengan maksimal,” ujar Dedi.
Asep Wahyudin salah satu petani muda alumni magang Jepang menguraikan pengalamannya saat melakukan magang
“Selama saya belajar satu tahun di Jepang, saya banyak belajar tentang pertanian dari hulu sampai hilir. Dari budidaya sampai ke proses packing dan pemasaran, dimana proses pemasaran di jepang itu sangat efektif dan efisien sekali, dan hal yang paling utama untuk dapat diadaptasi di Indonesia adalah etos kerja dan kedisiplinan waktu warga Jepang” terang Asep.
53 petani muda yang dilepas untuk magang ke Jepang berasal dari 19 provinsi. Sebelumnya mereka telah melalui pembekalan dan coaching secara intensif mulai tanggal 09 hingga 19 April 2022 di PPMKP Ciawi.
** Nita/PPMKP