CIAWI - Penerimaan Negara Bukan Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat besar kontribusinya terhadap APBN dan harus dikelola dengan baik. Bendahara sebagai salah satu pelaksana dan pengelola keuangan negara dituntut untuk mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang dibebankan secara profesional.
Dilatar belakangi hal tersebut Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi bekerjasama dengan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Kementerian Keuangan Menyelenggarakan Diklat Bendahara Penerimaan, bagi pejabat pengelola keuangan atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki tugas pokok fungsi sebagai pengelola keuangan.
Diklat yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai yang menduduki jabatan Bendahara Penerimaan sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan teliti dan amanah ini, dibuka dengan resmi oleh Kepala PPMKP, Heri Suliyanto, dan dihadiri pejabat Kementerian Keuangan, Eselon III dan IV dan Widyaiswara lingkup PPMKP, pada hari Senin, 24 Juli 2017 di komplek Bumi PPMKP Ciawi yang diikuti 30 orang peserta dari eselon I (satu) lingkup Kementerian Pertanian.
Iqbal Islami selaku Kapusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Kementerian Keuangan, menyampaikan bahwa dalam pengelolaan keuangan mencakup 5 (lima) hal yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kelima hal tersebut harus dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sebagai wujud pengelolaan keuangan yang baik dan amanah. Dan kaitannya dengan APBN sebagai tulang punggung reformasi ekonomi saat ini terus digalakkan optimalisasi penerimaan negara dengmewujudkan APBN yang kredibel, efisien dan efektif yang berkesinambungan.
Melalui kegiatan diklat ini diharapkan pejabat bendahara atau pegawai pengelola keuangan yang teliti dan amanah dapat terwujud sesuai dengan tujuan diklat. Hal senada mengutip pendapat tokoh dunia, Nelson Mandela “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”.
(Viera Restuani Adia, ed: yi)