Ciawi--Guna mencapai target Serap Gabah Petani (SERGAP) Bulan Agustus-Desember 2017, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Bogor, selaku koordinator SERGAP Regional Cianjur bersama Bulog Sub Divre Cianjur menyelenggarakan Rapat Koordinasi Percepatan Serap Gabah Petani (SERGAP), Senin (21/8) di Komplek Bina Karakter, PPMKP, Bogor.
Dalam arahannya, Kepala PPMKP Heri Suliyanto menyampaikan agar fokus diskusi adalah target total serapan kabupaten/kota yang bisa dikonversi dengan perkiraan luas panen yang akan dicari. Heri berharap dengan data tersebut target Serap Gabah Petani tercapai, tetapi tidak merugikan atau menjadikan keluhan petani sehingga kontradiktif dengan tujuan pemerintah.
“Tujuan Pemerintah dengan SERGAP ini, adalah ketika panen raya harga gabah jatuh, harga ditingkat petani tidak jatuh petani masih tetap bisa mendapatkan harga layak seperti yang ditetapkan pemerintah,“ tegasnya.
Lebih jauh, Heri mengatakan pembelian oleh Bulog akan menambah cadangan beras pemerintah. Ketika harga bergejolak, Bulog bisa melepas cadangan beras sehingga harga menjadi stabil. Cadangan beras pemerintah ini juga digunakan untuk program pemberian bantuan dan beras untuk keluarga pra-sejahtera (rastra). atau ketika terjadi bencana tidak hanya bencana alam tetapi bencana yang dihadapi petani seperti kekeringan, serangan hama yang membuat petani gagal panen. “ Ketika gagal panen, jangankan untuk menjual, membelipun petani tidak bisa, “ ujarnya.
Dalam diskusi panel, terungkap berbagai masalah yang menghambat penyerapan gabah oleh Bulog. Banyak petani yang sudah memiliki ikatan dengan tengkulak, sehingga petani tidak bisa lagi menjual hasil panennya ke pihak lain. Selain itu, jarak ke Bulog yang jauh dengan lokasi panen petani, juga persyaratan hasil panen yang dianggap memberatkan bagi petani, seperti ketentuan kadar air dan beberapa persyaratan lainnya.
Dalam rapat yang diikuti sekitar 60 peserta dari unsur TNI, dinas provinsi dan kabupaten, satuan kerja dan koordinator Sergap Pusat, ditetapkan target yang harus dicapai pada periode Agustus-Desember 2017. Sergap Regional Cianjur ditargetkan bisa menyerap 8.000 ton beras hasil panen petani. Target tersebut optimis bisa tercapai, bahkan melampaui karena dari prediksi tiap kabupaten diperoleh angka 8.830 ton beras dari 17,760 ton Gabah Kering Panen (GKP) dari luas lahan panen 3.372 Ha. Rinciannya, Kabupaten Cianjur 6.000 ton GKP setara 3.000 ton beras dari luas panen 1.200 Ha, Kabupaten/Kota Sukabumi 7.000 ton GKP setara 3.500 ton beras dengan luas panen 1.400 Ha, serta Kabupaten/Kota Bogor dan Depok 4.660 ton GKP setara 2.230 ton beras dengan luas panen 932 Ha. ***(regi; ed: mnh)