Posted in Berita on Feb 20, 2023.

Ciawi-Bogor. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta petani generasi muda untuk menjaga sektor pertanian Indonesia. Dikatakan oleh Mentan SYL bahwa pertanian saat ini menjadi sektor andalan penyangga perekonomian Indonesia. Sektor pertanian mampu tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19 dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2022, oleh karenanya harus benar-benar dijaga performanya.

“Pertanian tidak ada matinya. Kalau begitu kau jadi kopasusnya anak-anakku. Bangsa yang besar ini pertanian yang sangga”, ujar Mentan SYL di hadapan ratusan petani muda saat menutup Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial beberapa hari lalu.

Seperti diketahui, performa sektor pertanian terbukti mampu bertahan di tengah krisis global, mulai dari Pandemi Covid-19, ketidakpastian ekonomi hingga krisis akibat perang dingin Rusia-Ukraina. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian memberikan kontribusi besar, yaitu 12,91% terhadap PDB di kuartal III tahun 2022.

Hadirnya petani generasi muda menjadi angin segar bagi sektor pertanian. Merekalah yang akan melanjutkan pembangunan pertanian Indonesia saat ini ke arah maju, mandiri, dan modern.

Lebih lanjut Mentan SYL mengatakan kelebihan petani generasi muda atau petani milenial dibandingkan dengan petani generasi tua.

“Menjadi petani milenial itu pasti hebat, menjadi petani milenial keren, menjadi petani milenial itu pasti tidak miskin. Kau punya kelebihan dari petani tua. Kamu yang muda-muda itu open minded”, jelas Mentan SYL.

Melalui Pelatihan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial yang digelar oleh Kementan, Mentan SYL  berharap para petani generasi muda dapat “dirangsang” untuk berperan dalam pembanguan pertanian.

“Yang muda itu punya militansi tinggi, yang muda kreatifitasnya masih sangat terbuka. Begitu dirangsang, begitu melompat. Kalau begitu ruang untuk kamu memainkan semua peranan itu sangat terbuka dan saat ini kau sudah dapat sertifikatnya untuk memainkan peranan untuk dirimu”, lanjut Mentan SYL

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan pelatihan tersebut dirancang agar peserta dapat memahami pengelolaan kelompok tani dalam upaya pengelolaan usaha tani yang efisien berbasis teknologi informasi, pasar, dan sumber permodalan.

“Pertanian kita di masa yang akan datang menjadi milik petani milenial. Sehingga pelatihan bagi petani milenial menjadi penting. Kita perlu memberikan mereka bekal, mulai dari smart farming, penggunaan KUR, dan pengetahuan agribisnis,” jelas Dedi.

Pelatihan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial dilaksanakan pada tanggal 11 – 17 Februari 2023 secara hybrid. Pembelajaran secara online dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 11 – 15 Februari 2023 dan secara offline tanggal 17 Februari 2023 bertempat di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi. Peserta pelatihan berjumlah 105 orang petani milenial yang berasal dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.

*Humas PPMKP