Posted in Berita on Jun 06, 2017.

Bogor—Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman minta agar Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)  Bogor bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan tangguh. Hal tersebut diungkapkan Mentan dalam kunjungan kerjanya ke STPP Bogor, Jum’at (2/6) lalu.

Untuk mendukung hal tersebut Mentan akan mengucurkan dana sebesar Rp. 4 milyar untuk pembangunan laboratorium. Mentan menilai fasilitas laboratorium sangat dibutuhkan sebagai penunjang kegiatan belajar mahasiswa. “Siapkan segera proposalnya, tahun depan kami beri anggaran pembangunan laboratoriun,” tegasnya di hadapan mahasiswa dan civitas akademika STPP Bogor.

Mentan mengaku baru mengetahui adanya STPP Bogor sehari sebelumnya, dan paginya memutuskan untuk mengunjungi kampus tersebut untuk bertemu langsung serta memotivasi para mahasiswa agar menjadi lulusan yang dapat mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. “Kami baru tahu ada STPP di Bogor, dan ternyata ada tiga menteri pertanian lulusan STPP," kata Amran.

Mentan berharap kedepannya menteri pertanian dan menteri-menteri lain lahir dari STPP seperti  Prof. DR. Ir. H. Toyib Hadiwijaya, Menteri Perkebunan 1967-1968 dan Menteri Pertanian tahun 1968-1978, Prof. DR. Ir. H. AM Syaifuddin, Menteri Negara Pangan dan Hortikultura.

Untuk melahirkan alumni yang tangguh, sambung Mentan, mekanisme dan regulasi penerimaan mahasiswa di STPP harus terus diperbaiki agar bisa lebih cepat dalam hal pengumuman. Ia juga meminta untuk memprioritaskan calon-calon mahasiswa utusan daerah karena anak dari kampung atau daerah biasanya tangguh karena sudah terlatih oleh alam. “Anak kota pintar bagus, tetapi mereka kurang tangguh dibanding mereka yang dari desa,” ujar Amran.

Mentan berpesan agar mahasiswa ketika lulus tidak hanya berorientasi jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi jadi pengusaha atau pelaku agribisnis yang berhasil. Ia meminta mahasiswa untuk  mengubah nasibnya dan nasib pertanian Indonesia dengan bekerja nyata dan berjiwa tangguh menghadapi tantangan dan rintangan.

STPP Bogor, adalah salah satu dari enam STPP yang ada di Indonesia berada di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Memiliki dua jurusan yaitu jurusan Pertanian dan Penyuluhan dengan jumlah mahasiswa 496 orang. Saat ini STPP sedang bertransformasi menjadi politeknik dengan menambah program studi. Program studi tersebut adalah jurusan mekanisasi pertanian, sesuai dengan arahan mentan agar generasi pertanian Indonesia menguasai mekanisasi pertanian dan mampu menciptakan alat mesin pertanian. (***regi; ed:mnh)

uploaded by : PNF