Posted in Berita on Oct 04, 2020.

Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani se Banten, alumni Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor, kini diberikan wadah untuk menyebarluaskan materi penyuluhan berbentuk audio visual/video melalui laboratorium video penyuluhan.

Chidmat Hamdani, Widyaiswara (PPMKP) Ciawi, Bogor melalui keterangan tertulis Minggu (4/10) menuturkan, kedepan semua penyuluh di Indonesia bisa memanfaatkan lab ini untuk menyebarluaskan video penyuluhan hasil kreasinya. “ Ini tempat penyuluh berkreativitas dan berinovasi melalui pembuatan video penyuluhan yang sebarluaskan melalui medsos,“ jelas Chidmat Hamdani.

Ia  menyampaikan isi dari lab yang digagasnya ini berupa konten video penyuluhan pertanian yang dibuat penyuluh sesuai kaidah dan ketentuan yang berlaku. Untuk dapat diakses di medsos tentu saja harus melaui ketentuan dan peraturan dimana konten tidak melanggar UU ITE 2017. Disamping itu video penyuluhan tersebut memenuhi kaidah kaidah, filosofi dan jenis  video penyuluh pertanian, sehingga bermanfaat sesuai kebutuhan.

“Video penyuluhan yang dibuat penyuluh di upload ke medsos setelah di verifikasi terlebih dahulu di lab penyuluhan pertanian PPMKP, dengan harapan dapat memperkaya konten video penyuluhan pertanian di medsos, “  ujar Chidmat Hamdani.

Konten video penyuluhan pertanian dapat di daftarkan dan diakses di alamat: https://labpenyuluh.ppmkp.id. “Sebagai ujung tombak dari pembangunan pertanian, penyuluh menjadi tumpuan harapan pertanian yang harus bisa menguasai teknologi. Penyuluh dituntut kemampuannya untuk memproduksi dan memanfaatkan multi media sebagai sarana penyuluhan agar mampu mengemas pesan materi penyuluhan yang modern,“ ujar Chidmat Hamdani.

Selain itu lab ini adalah untuk menyediakan database produksi video penyuluhan pertanian, sehingga dapat memperkaya konten video berisi penyuluhan pertanian di media sosial (Youtube) yang bermanfaat terutama bagi pelaku usaha dan pelaku utama pertanian serta stakeholders lainnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi menegaskan kita dituntut menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dalam hal melakukan kegiatan pendampingan dan penyuluhan tidak bisa lagi menggunakan cara dan metode usang. Keberhasilan pertanian masa depan ditentukan oleh penyuluh pertanian, karena peranannya bagaikan prajurit Kopassus yang berada di garis depan pemenuhan kebutuhan pangan.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan modernisasi BPP menjadi KostraTani, sebagai locust pembangunan pertanian di kecamatan menuntut penyuluh pertanian terus meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dibidang TI. Mentan menekankan pentingnya penyuluh dipersenjatai dengan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet of things dan kecerdasan buatan. Sehingga tidak ada lagi alasan bahwa penyuluh tidak bisa berkembang.

Regi/PPMKP