Temanggung--Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Rabu (12/4) lalu menghadiri panen raya bawang putih di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Menteri Pertanian yang didampingi Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono, Komite II DPD-RI Denti Eka Widi Pratiwi, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujatmiko dan Bupati Temanggung Bambang Sukarno sebelumnya harus berdiri di kendaraan bak terbuka melalui jalan berbatu dan berliku guna menuju perbukitan lereng Gunung Sumbing yang menjadi lokasi panen raya.
Menteri Pertanian mengungkapkan kekagumannya dengan hasil panen bawang putih para petani di desa tersebut. Bawang putih yang dipanen memiliki kualitas yang bagus dan ukuran yang besar. Menurut Mentan, komoditas bawang putih harus mendapat perhatian khusus. "Bawang putih harus dilindungi, tidak boleh impor bawang putih, karena ini untuk melindungi jutaan petani," tegasnya.
Persoalan kelangkaan bawang putih di pasaran, lanjut Mentan, hanya permainan segelintir orang, seperti yang terjadi pada komoditas bawang merah, jagung dan lainnya. Mentan juga mengatakan pihak Kementerian Pertanian saat ini tengah berupaya menyelesaikan persoaan tersebut.
Mentan menegaskan, sebenarnya Indonesia berpotensi menghasilkan bawang putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk bisa swasembada Indonesia hanya membutuhkan lahan 70 ribu -100 ribu Ha. "Produktivitas oke, kualitas oke, di mana persoalannya?" ujarnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kec.Kledung, Nur Fatma, mengatakan bawang putih merupakan komoditas unggulan di daerah Temanggung. Namun sejak tahun 90-an mulai lesu dan pada tahun 2002 banyak petani bawang putih meninggalkan komoditas ini akibat maraknya bawang putih impor. Saat itu, harga bawang putih lokal Rp 6.000 per kilogram. Sementara harga bawang putih impor Rp 1.500 per kilogram, sehingga petani kapok menanam bawang putih.
Hal tersebut mendapat perhatian dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Dalam sebuah acara dialog dengan para petani pada tahun 2015, Mentan berjanji akan kembali menghidupkan kejayaan bawang putih Temanggung. Janji tersebut diwujudkan dengan bantuan melalui dana APBN berupa bibit yang disesuaikan dengan iklim dan musim untuk lahan seluas 300 Ha di seluruh Kabupaten Temanggung. Dari proyek tersebut, Kecamatan Kledung mendapat bantuan seluas 174 Ha untuk pengembangan bawang putih. Selain dari dana APBN pengembangan bawang putih lokal Temanggung ini juga mendapatkan dukungan CSR Bank Indonesia seluas 2 Ha pada tahun 2016.
Menurut Nur Fatma Luas tanam bawang putih di desa Petarangan mencapai 250 Ha dan membutuhkan empat kwintal bibit dengan hasil panen delapanton basah ditimbang dengan daun. Sementara jenis bawang putih yang ditanam adalah lumbu hijau, lumbu kuning dan tawangmangu baru dengan masa panen 90 – 120 hari.
Di Kabupaten yang masuk dalam POKJA V UPSUS Pajale di bawah tanggung jawab PPMKP ini, petani menanam bawang putih menggunakan sistem tumpang musim tanam, yang bergantian dengan tembakau.
Selain panen raya bawang putih dan menanam bibit cabai keriting dan cabai rawit, Kementan juga memberikan bantuan berupa 30 traktor tangan dan sepeda motor, bantuan benih cabai keriting kepada kelompok tani untuk lahan 20 Ha dan cabai rawit untuk lahan seluas 20 Ha.(***regi; ed: mnh)