Posted in Berita on Oct 08, 2020.

Pemerintah mendorong kinerja pustakawan. Apalagi kini kinerja pustakawan akan dipantau dan dinilai secara berkala melalui Dupak online. Pustakawan dituntut untuk paham bagaimana mensinkronkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dengan dupak  online yang butir-butir kegiatannya merujuk pada perturan dan juknis yang sudah ada.

Demikian disampaikan Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian (OKE) Kementerian Pertanian, Zulkifli dalam kegiatan Apresiasi Peningkatan Kemampuan Teknis dan Administratif Pustakawan Lingkup Kementan Tahun 2020  di Bogor, belum lama ini.

Dupak online Pustakawan merupakan sistem aplikasi yang dibangun oleh Biro Organisasi dan Kepegawaian bekerjasama dengan Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin) yang diterapkan di Pustaka  sebagai Pembina dan Sekretariat Tim Penilai Fungsional Pustakawan lingkup Kementerian Pertanian.

Keberadaan Jabatan Fungsional Pustakawan merupakan Jabfung yang sudah lama ada dan terus berkembang baik dari sisi peraturan maupun pengelolaan administrasinya. Perkembangan ini dapat dilihat dengan terbitnya peraturan-peraturan baru baik di lingkup internal Kementan maupun dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dan Perpusnas RI selaku lembaga pembina pustakawan secara nasional.

Ka. Biro OKE mencontohkan  yang terbaru dari Menpan RB yaitu Peraturan Menpan RB Nomor 13 tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS. Dimana salah satunya mengenai target pengumpulan angka kredit dalam setahun untuk masing-masing jabatan fungsional.

Sementara Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Abdul Basit menegaskan meski harus mensinkronkan SKP dengan dupak online namun tidak melupakan penugasan lain diluar tusi pustakawan.

“Walaupun demikian pustakawan tidak harus selalu berkutat dengan butir-butir kegiatannya saja. Penugasan lain diluar tusi pustakawan baik tertulis dan lisan dari pimpinan juga harus menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, “ ujar Abdul Basit.

Hal ini disebut Abdul Basit sebagai wujud dari loyalitas kepada pimpinan dan institusi dalam pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.

Tuti Susana pustakawan, peserta kegiatan dari Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor menuturkan sebelum ada dupak online Pustakawan  menyerahkan  bukti kerjanya dalam bentuk berkas dupak melalui jasa pengiriman. “ Dengan adanya aplikasi dupak online semakin efisien dalam proses pengiriman dan penilaian dupak,” ujarnya.

Tuti SSN/Regi PPMKP