Posted in Berita on Apr 16, 2022.

Sebagai salah satu langkah dukung percepatan program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Kementerian Pertanian bekali para petani milenial pengetahuan pasar ekspor dengan menghadirkan kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Dubai dan Osaka pada webinar Brokoli (Ngobrol Asik via Online), beberapa hari lalu.

Kepala Pusat Pelatihan Manjemen dan Kepemimpinan Pertanian, Yusral Tahir mengatakan harapannya agar para peserta webinar dapat memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai media berbagi ilmu dan informasi terkait peluang pasar ekspor produk pertanian guna mendukung program Kementerian Pertanian.

“Kalau bisa, teman-teman peserta pelatihan nanti dapat bertanya lebih detail, menggali semua informasi dan ilmu terkait peluang pasar ekspor produk pertanian kita, bagaimana “menggebrak” produk-produk pertanian kita di Uni Emirat Arab dan Jepang”, tegas Yusral.

Gratieks merupakan gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas oleh Presiden RI Joko Widodo, yang kemudian disambut oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Gratieks juga sebuah upaya Kementerian Pertanian dalam menguatkan aktivitas produksi (on farm) maupun aktivitas pasca produksi (off farm) dengan mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat.

Hadir sebagai narasumber Kepala ITPC Perwakilan Dubai, Uni Emirat Arab, Muhammad Khomaini. Ia menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ke 16 negara dengan pertumbuhan ekspor sayuran dan buah yang tinggi ke negara UAE. Ia pun menjelaskan beberapa produk ekspor pertanian dari Indonesia yang unggul di wilayah kerjanya.

“Ekspor produk pertanian yang unggul di negara UEA pada tahun 2021 diantaranya kelapa, kacang, nanas, pisang, melon, dan sayuran, namun tidak menutup kemungkinan produk pertanian lain pun dapat masuk ke UAE. ”, terang Khomaini.

Khomaini pun menegaskan bahwa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan ekspor tidak hanya fokus pada produk saja tetapi juga bea masuk, standarisasi produk, metode pembayaran, uji laboratorium, dan pengemasan.

Sementara itu, RM Dicky Farabi Kepala ITPC Osaka, Jepang, mengatakan setidaknya ada beberapa produk pertanian yang memiliki potensi ekspor ke wilayah kerjanya, seperti sayuran, rempah-rempah, kacang-kacangan, dan buah. Dicky menguraikan beberapa langkah strategi ketika ingin melakukan ekspor.

“Yang perlu diperhatikan saat ingin memulai ekspor, kenali terlebih dahulu produk kita, tentukan target konsumen, pertimbangkan hambatan, berkomitmen untuk ekspor, dan manfaatkan fasilitas ekspor”, jelas Dicky.

Dalam strategi percepatan program Gratieks, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengungkapkan beberapa langkah, diantaranya meningkatkan volume ekspor, menambah ragam komoditas ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru, menambah mitra dagang luar negeri.

Senada dengan hal tersebut, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak generasi milenial untuk menjadi bagian dari Gratieks. Menurutnya semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia, terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan mempengaruhi perekonomian negara.

“Generasi milenial memiliki ciri berpikir strategis, inspiratif, inovatif, energik, antusias, dan fasih mengadopsi teknologi digital dalam beragam aspek bisnis sehingga diprediksi menjadi pembawa pembaruan dalam pembangunan pertanian”, tegas Syahrul.

Webinar Brokoli diselenggarakan secara virtual, diikuti oleh 161 peserta. Mengambil tema “Produk Milenial Go Internasional, Dukung Percepatan Gratieks”, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi relevan berkaitan dengan pasar ekspor produk pertanian untuk mewujudkan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

** Nita/PPMKP