Ciawi--Tantangan dunia pertanian saat ini adalah memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang menjadi modal untuk bersaing di era global. Oleh karena itu dibutuhkan generasi muda pertanian yang kreatif, inovatif, berdaya saing, berwawasan global dan profesional yang memiliki jiwa enterpreneurship atau kewirausahaan.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP), Andi Sumarga saat membuka Diklat Kewirausahaan Bagi Petani Muda di Komplek Tirta, PPMKP, Senin (20/3) lalu.
Lebih lanjut, Andi mengharapkan melalui diklat tersebut akan bangkit jiwa enterpreneurship yang akan menjadi modal besar dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian. “Pada akhirnya kegiatan ini diharapkan dapat terbangun kelompok sebagai jejaring di antara sesama peserta, sehingga akan mempermudah peserta dalam menghadapi kompetitor-kompetitor besar di era globalisasi saat ini. Selain itu jiwa kewirausahaan perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah pada komoditi yang dihasilkan sehingga dapat menambah penghasilan meningkatkan kesejahteraan petani” paparnya.
Kegiatan yang diselenggarakan selama tujuh hari, dari tanggal 19 hingga 25 Maret ini diikuti 30 petani muda yang berasal dari Kabupaten Cianjur, Sumedang, Cirebon, dan Lebak, juga dari Kota Tangerang Selatan dan Depok.
Kegiatan diklat ini menghadirkan fasilator dan pelatih dari Pusat Pelatihan Pertanian Jakarta, Pusat Penyuluhan Pertanian Jakarta, PPMKP, juga praktisi dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dari Yogyakarta dan Cianjur. Para fasilitator/pelatih bertugas mendampingi peserta mengikuti rangkaian diklat yang menggunakan pendekatan prinsip belajar orang dewasa dengan metode pemaparan, diskusi, curah pendapat, tanya jawab dan praktik.
Setelah kegiatan pembelajaran di kelas, para peserta melakukan kunjungan lapang dan praktik di P4S Taruna Mekar dan P4S Okiagaru yang berlokasi di Cianjur. Dalam amanatnya, Ketua Forum Komunikasi P4S Kab. Cianjur, H. Endang Ibin mengharapkan generasi muda pertanian bisa tampil menjadi andalan di daerahnya masing-masing.
"Generasi penerus perjuangan pertanian yang akan datang harus dapat berkarya nyata. Tidak tergantung kepada siapapun, karena sebagai seorang taruna tani, harus memiliki kemampuan menjadi petani andalan, khususnya bagi daerah masing-masing dan umumnya bagi Indonesia," tegas Ibin yang juga Ketua P4S Taruna Mekar ini.
Salah seorang peserta dari Kabupaten Lebak, Rani, menilai kegiatan diklat Kewirausahaan bagi Petani Muda sangat menarik, karena dapat meningkatkan potensi petani muda dalam berkreasi dan berinovasi serta membangun kemandirian dan profesionalisme.
Hal senada juga diungkapkan Euis Rinrin. Peserta asal Cianjur ini mengungkapkan diklat semacam ini perlu terus dilakukan sebagai bentuk pembelajaran bagi petani muda dan petani pemula juga untuk melahirkan kader-kader petani muda yang dapat diandalkan. (***viera; ed: mnh, yi)