Posted in Berita on Jul 07, 2022.

*Ciawi – Bogor.* Dalam upaya mengajak masyarakat untuk mencintai dunia pertanian dan berperan aktif dalam usaha tani, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) menggandeng Yayasan Berkah Amanah Indonesia yang menaungi Aksi Pangan Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama. Penjanjian ini memuat kerjasama dua belah pihak dalam membentuk Sentra Pelatihan Terpadu Budidaya Lebah Madu.

Kepala PPMKP, Yusral Tahir dan Ketua Yayasan Berkah Amanah Indonesia, Amaliah Ekasari menandatangani perjanjian pada Selasa (05/07), di Komplek Bina Karakter PPMKP.

Yusral menekankan bahwa masyarakat mempunyai peran penting dalam ketahanan pangan, tanpa terkecuali. Sehingga menjadi penting untuk masyarakat dapat mengakses segala bentuk informasi terkait usaha tani.

“Melalui Sentra Pelatihan Budidaya Madu ini, harapannya agar para peserta atau masyarakat dapat mempelajari dan mengusahakan budidaya lebah madu. Selain bernilai ekonomi tinggi, juga dapat dikonsumsi sendiri untuk gizi keluarganya.” jelas Yusral.

Lia, panggilan Ketua Yayasan Berkah Amanah Indonesia setuju bahwa dengan budidaya lebah madu ini dapat menambah pendapatan masyarakat.

Secara teknis, Direktur Eksekutif Aksi Pangan Indonesia, Astrid Wahono menjelaskan skema budidaya lebah madu dalam pendampingan peserta hingga mandiri dalam berusaha tani.

“Disebut sebagai sentra terpadu, karena peserta tidak hanya diberikan pelatihan, tapi juga akan diberikan pendampingan usaha. Selain itu, peserta juga dapat melihat dan mempelajari langsung hal-hal yang menunjang budidaya lebah madu. Mulai dari persiapan, pengenalan pakan dan predator, budidaya, hingga panen madu, pengemasan dan pemasarannya. Sehingga setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat mengusahakan madu secara mandiri.” jelas Astrid.

Hal tersebut senada dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa Kementan akan terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan.

“Pertanian kita harus mandiri dan modern sehingga keluarga petani semakin sejahtera. Pertanian harus bisa menarik minat generasi muda sebagai profesi yang menjanjikan”, tegas Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan pengungkit terbesar dalam produksi pertanian adalah SDM.

“Makanya yang kita perkuat adalah petani, penyuluh poktan, juga gapoktan, termasuk juga petani milenial. SDM pertanian harus diperkuat pengetahuan, pengalaman skill, bahkan semangatnya,” kata Dedi.

Menurut Dedi, semangat bisa menguatkan adrenalin, bisa membantu petani untuk maksimal dalam bekerja. Semangat bisa dihasilkan melalui silaturahim, komunikasi, dan juga pelatihan. Nita/Osi/PPMKP